Starla nampak terdiam menatap Nick tatapan tajam pada saudaranya membuat ia merinding ketakutan. Tatapan seakan ingin memangsa mencabik cabik habis lawannya.
Nick berjalan perlahan mendekati Starla, " jangan takut aku tidak akan melukainya, sekarang perjanjian matamu aku akan membebaskannya dari rumah ilusi ini Nick memegang tangan Starla erat.
Tanpa bertanya Starla memejamkan matanya. Nick mengibaskan kedua sayapnya lebar seakan membawanya terbang melayang layang di atas. Ia tidak mau melihat sekitar karena rasa takut itu pasti akan muncul lagi di benak Starla. Gadis itu hanya terdiam memejamkan matanya rapat-rapat. Tangan memegang erat tangan Nick menghilangkan rasa takut yang melintas di wajahnya.
" aku akan membawaku kembali ke tempatku, jika kamu pulang bahaya akan selalu menghantuinya" batin Nick memandang wajah cantik Starla yang ada di dekapannya itu.
Gadis itu nampak diam rasa takut yang membayanginya ia menutup rapat rapat matanya. Tak butuh waktu lama Nick melesat sangat cepat lebih cepat dari angin.
" buka matamu kita sudah sampai" ucap Nick melepaskan dekapannya.
Perlahan Starla membuka matanya ia sudah berdiri di kamar yang semula ia tempati kamar yang terlihat gelap dengan dinding berwarna merah bata dengan lukisan lukisan yang terasa sangat aneh di pandangannya.
" sementara edbert tidak ada di sini, kamu diam saja di sini sampai dia kembali" Nick bergegas pergi dari kamar Starla. Tanpa harus repot berjalan ia menghilang bersama bayangan hitam nya.
Starla hanya terdiam seketika menatap Nick yang tidak segan menunjukan kelebihannya di depan Starla seorang manusia biasa tidak ada sama sekali ada keturunan vampire.
" beberapa hari ini aku merasa sangat lelah mimpi buruk selalu menghampiriku. Berbagai hal buruk terjadi padaku begitu cepat. Dan aku harus terjebak di dlaam rumah iblis ini. Aku tidak lagi bisa tinggal disini tanpa teman tanpa orang tua . Dan kakek ku. Aku rindu mereka semua" Starla berjalan melemparkan badannya ke atas tempat tidur merah. Merentangkan ke dua tangannya, meninggalkan kepalanya menatap atap langit kamarnya.
Ia terus terdiam mata indahnya mulai berkaca kaca
●●●
Disisi lain para ikan vampir berkumpul di ruangan tertutup yang begitu besar dengan meja panjang lebar dengan kursi dengan papan punggung menjulang tinggi. Semua ketua klan vampir berkumpul membicarakan tentang seorang gadis bulan dan rencana jalan vampire selanjutnya untuk menghadapi beberapa serangan dari jalan serigala dan jalan drakula yang bertubi tubi.
" 1 bulan lagi akan ada bulan purnama, itu hari yang paling baik untuk meminum darah bulan" ucap salah satu jalan vampire.
" dan kita juga harus hati hati jalan Drakula juga akan mengincar gadis bulan, mereka juga sudah tahu jika gadis bulan ada di tempat kita. Ini akan membuat kita saling bertempyr satu sama lain" saut jalan vampire lainnya.
" kita semua harus hati hati dan jaga calon raja baru kita, hanya dia yang berhak meminum darah bulan untuk membangkitkan kekuatan yang sangat dahsyat di dalam tubuhnya" ucap ketua Jalan Vampire.
" baiklah rapat sekarang selesai, kita akan bahas rencana pengamanan kita lain kali" ucap erdbert dengan kedua tangan di atas meja ia berdiri bergegas pergi keluar dari ruang rapat .
Dengan langkah kaki yang cepat, dia bergegas masuk ke kamar Starla memastikan jika Starla baik baik saja.
" apa kamu bertemu dengan Starla" ucap Nick membuat erberd menoleh seketika. Menatap nick berdiri bersandar di dinding warna merah bata dengan kaki kanan di lipat ke dinding ke dua tangan terlipat di dada bidangnya .
Ia berjalan mendekati erdbert yang terdiam dengan tatapan tajam. Sifatnya yang dingin, jutek dan mudah marah membuat erdbert selaku terbawa emosi ketika berbicara dengan para saudaranya.
Mereka saku saja bertengkar satu sama lain karena ke egoan masing masing.
Nick melangkahkan kakinya mendekati erdbert.
" jaga dia, baru saja aku menyelamatkan dia dari godaan Mike" Nick menepuk pundak erdbert dan melangkahkan kakinya pergi.
Lelaki itu hanya terdiam dengan tatapan tajam, mata terbuka lebar hingga membuat mata merahnya terlihat sangat jelas. Wajahnya datar tanpa ekspresi sedikitpun.
Lelaki itu mulai melangkahkan kakinya pergi ke kamar Starla ia membuka pintu perlahan menatap Starla yang sudah tertidur lelap. Aroma darah bulan yang sangat kuat membuat dia mengendus sensus leher Starla. Taringnya perlahan muncul mata putih dengan bola mata merah. Ia mencium dalam bau aroma darah yang begitu segar.
" erberd kamu harus sadar belum saatnya kamu meminum darahnya batin erdbert berdiri tegap menatap wajah cantik Starla yang begitu imut saat tertidur pulas. Ia menarik selimut tebal berwarna merah menutupi sampai ke dadanya.
" tolong jangan pergi" ucap Starla dengan mata terpejam ia terlihat mengigau memegang tangan erdbert. Membuat lelaki itu terdiam menatap wajahnya ia menggenggam erat tangan Starla duduk di sampingnya hinggabtertidur pulas dengan posisi duduk memegang tangan lembut Starla .