Brak.... Tiba-tiba suara benturan itu terdengar mengejutkan
Perhatian Rein dan Emy tertuju ke sumber suara. Mata Rein terbelalak melihat Lean terjatuh dengan posisi miring. Tangan lelaki itu tertindih sisi kursi dan kakinya juga terjepit kaki kursi. Parahnya, Lean tidak bisa bangkit dengan posisi seperti itu. "Tante! Tolongin Lean"
Emy menahan tawa melihat Lean yang kesakitan itu. Dia lalu melirik Rein yang menatapnya penuh permohonan. "Kamu lupa barusan maki-maki tante?"
Napas Rein tercekat. Jika dia bisa, dia tidak mungkin meminta bantuan Emy untuk membantu Lean. "Tante, Rein mohon!"
"Sial!" Lean menggerutu saat kaki dan tangannya masih tertindih kursi. Dia tidak bisa bergerak, justru jika bergerak kaki kursi itu semakin menekan kakinya. "Tolongin gue Emy!"
"Kalau di saat kayak gini aja, baru deh!" Emy geleng-geleng dan memperhatikan Lean. "Bilang yang baik dulu, Nak! Bagaimanapun aku lebih tahu dari kamu."