"Woy! Bukain pintunya!"
Teriakan itu membuat tubuh Miko dan Emy berjingkat. Miko seketika mendongak. "Suara siapa, Ma?"
Tubuh Emy terasa kaku melihat Miko menatapnya penuh selidik. Dia berbalik dan pura-pura menuangkan nasi goreng ke piring. "Palingan juga temennya Kak Risto."
"Temennya sering ke sini?" Miko menatap mamanya penuh tanya. "Jangan sampai Kak Risto salah pergaulan, Mi. Terus ditangkap lagi gara-gara tawuran."
Emy berbalik sambil memaksakan senyuman. "Mama udah seleksi siapa temen kakakmu itu," jawabnya. "Kakakmu juga ngaku salah."
"Ya tapi tetep aja!" Miko melanjutkan sarapan, tidak ingin terus membicarakan kakaknya. Bisa dibilang, dia dan Risto tidak akur sejak dulu. Baginya Risto selalu angkuh dan selalu membuatnya marah.
Beberapa kali Miko terlihat adu pukul dengan Risto. Karena itulah dia memilih tinggal terpisah dengan mamanya. Ditambah sekarang mamanya tinggal cukup jauh dari rumah lama mereka dulu.