Suasana bandara yang ramai membuat Rein beberapa kali harus menarik topinya semakin ke bawah. Kaca mata hitam dan masker membuat wajahnya hampir tidak terlihat. Dia berharap tidak ada orang yang mengenalinya.
"Kak Dav, sampai sana langsung hubungi Divi, ya. Sama hubungi Kak Rein juga!" Divi merangkul Dava seolah enggan melepas kakaknya itu kembali.
Dava tersenyum melihat adiknya yang begitu manis setiap ada orang mau pergi itu. "Lo ngomong gini ada maksud tersembunyi? Pengen nitip apa?"
Divi tersenyum kecil kemudian menarik kakaknya semakin mendekat. "Gue pengen beli make up sama baju. Nanti gambarnya gue kirim."
Seketika Dava berdiri tegak dan bergeser sedikit menjauh. Rein yang melihat kejadian itu menahan tawa. Namun, dia tidak merespons lebih, takut ada yang mencurigainya.
"Gue pergi bentar, ya. Setelah urusan gue selesai pasti gue balik." Dava mendekat ke Rein lalu mengusap rambut gadis itu.