"Tolong tanyain ke mama lo, soal masa lalu gue gimana. Mama lo setidaknya tahu itu."
Rein mengerjab mendengar permintaan Lean itu. Setelah itu dia menunduk dan memotong daging salmon beberapa kali. "Gue nggak bisa janji, Le."
Melihat Rein yang terlihat bimbang itu, Lean segera memajukan tubuh. "Please...," pintanya memohon. "Gue nggak bisa tenang kalau belum nemuin jawabannya."
Mendengar permohonan Lean, Rein tidak enak hati jika menolak. Apalagi, Lean jarang meminta bantuannya. Rein mengangkat wajah lalu mengangguk. "Tapi jangan terlalu berharap, ya, Le. Gue takut mama nggak mau ngasih tahu gue."
Lean mengangguk lega, setidaknya Rein bersedia membantunya. Dia kemudian berdiri dan mencium puncak kepala Rein. "Makasih, Sayang."
"Sama-sama," jawab Rein dengan pipi bersemu merah. "Ya udah lanjut makan lagi."
Sayangnya, pembicaraan ini membuat nafsu makan Lean sedikit menguap. Dia mendorong piringnya ke samping lalu menegak air mineral.