"Gue lebih nyaman berdiri di sini." Lelaki dengan kaus putih dan headphone yang berada di leher itu menunjuk kakinya. Setelah itu dia mengedarkan pandang menatap ke bangku penonton yang kosong. "Gimana menurut lo?"
"Lo takut fans lo narik lo, ya?" Kini lelaki berkemeja biru itu tersenyum mengejek. Dia mendongak, menatap kakaknya yang berjarak enam tahun darinya itu. "Lebih ganteng gue daripada lo."
Rexa bertolak pinggang. Dia memperhatikan adiknya yang berwajah tegas dengan rambut dipotong tipis di sebelah sisinya itu. Senyum adiknya itu memikat, belum lagi sorot matanya yang teduh berwarna kecokelatan itu membuat perempuan di luar sana terbuai. "Tapi menurut gue lo biasa aja, Zevander."