Lean memperhatikan Rein yang duduk di depan meja rias sambil mengepang rambut itu. Waktu masih menunjukkan pukul delapan pagi, tapi wanita itu telah rapi dan siap bekerja. Lean tahu, Rein baru ada acara jam sebelas siang. Namun, apa ini tidak terlalu pagi untuk siap-siap? "Kamu nggak takut rambutmu berantakan?"
Rein mengambil karet mengikat kepangannya. Dia bergerak melihat rambutnya yang telah dikepang ke belakang. Setelah itu dia berbalik menghadap Lean. "Kamu ngejek aku? Aku bisa duduk nggak bersandar biar rambutku nggak berantakan."
"Ribet banget, ya Sayang." Lean kembali berbaring dan menarik selimut hingga sebatas leher. "Aku seneng, pagi ini nggak harus ke kantor."
Seketika Rein ingat, biasanya Lean akan buru-buru ke kantor. "Emang kenapa? Kamu minta izin Kak Stevia, ya?"