"Haha." Lean ikut tertawa. Dia memeluk Rein lalu berbisik. "Kita coba aja gimana?"
Rein melipat kedua tangan di depan dada. Dia memiringkan kepala, memperhatikan Lean yang tersenyum kecil itu. Dagunya kemudian terangkat, menantang Lean. "Aku percaya kamu nggak bakal fokus sama kerjaanmu."
Lean mencondongkan tubuh. "Kan, belum kita coba. Gimana kalau kita coba dulu?" Dia memiringkan wajah kemudian mendekatkan bibirnya ke Rein.
Tangan kanan Rein seketika terangkat, menghalau bibir Lean. Dia menarik bibirnya ke dalam, menahan tawa saat Lean menatapnya serius. Lelaki itu terlihat marah dan kecewa sekaligus. Satu tangan Rein kemudian mendorong kening Lean dengan pelan. "Aku nggak suka yang coba-coba."
Lean mengembuskan napas. Dia berdiri tegak lalu mengusap bibirnya. "Awas aja nanti malem minta cium. Nggak bakal aku kasih." Dia melipat kedua tangan di depan dada lalu pinggulnya bersandar di pinggiran meja.