"Le! Jas kedua yang kamu pakai warna pink juga, ya!" Rein menatap Lean memohon. Kedua dia mengenakan gaun berwarna pink. Dia ingin Lean juga memakai pakaian yang senada. "Pasti bagus."
"Aku harus pink juga?" tanya Lean sambil menoleh ke Rein. Dia pikir, jasnya tetap warna netral yang sering dikenakan lelaki. "Kalau gitu silver aja, deh, Sayang. Masa aku pakai pink?"
"Emang kenapa? Kulit kamu putih. Cocok-cocok aja pakai pink." Rein berjalan mendekat, menatap Lean yang sedang diukur oleh Fe itu. "Iya nggak, Fe?"
Fe mengangguk sambil mencatat lebar bahu Lean. "Bagus kok, Mas. Gue pernah lihat Mas Lean pakai kaus pink."
"Ya tapi itu kan di acara. Kalau ternyata nggak cocok gimana?" Lean menatap Rein penuh permohonan.
Rein menahan tawa. "Cocok, Sayang. Udah, deh, percaya aja."
"Celananya aja, Mas pakai pink. Nanti kemejanya putih," jelas Fe. "Harusnya jasnya juga pink. Tapi, kan, bisa dilepas."