"Nah, pas. Gue pengen honeymoon ke Swiss." Lean ikut menimpali lalu tersenyum. Dia mengedipkan mata melihat Dru dan Sina yang terkaget itu. "Gimana? Keren, kan?"
Sina duduk bersandar sambil menahan tawa. "Ada, ya, orang request kado?"
"Ada. Lean!" timpal Dru kemudian menatap depan.
Lean menatap dua orang yang sama-sama menghindar itu. Dia bersandar, menatap luar sambil menahan senyuman. "Gue tahu kalian lagi mikir strategi buat kasih gue kado."
"Ck! Nggak tahu diri banget lo!" Dru menatap Lean sambil geleng-geleng. "Orang-orang pada nggak tahu kalau lo itu aneh."
"Iya, dong. Mereka tahunya gue keren." Lean mengangkat ibu jari dan jari telunjuk di bawah bibir.
"Haha." Sina menahan tawa melihat Lean yang super percaya diri itu. "Gue pikir Kak Lean itu cool, loh. Ternyata nggak juga."
"Sin...." Dru geleng-geleng mendengar kalimat Sina. "Cool dari mana? Dia itu malu-maluin. Sekarang lo nyesel nggak kenal dia?"