"Kalau kita kecapekan setelah resepesi, masih bisa ituan, kan?"
Bibir Rein berkedut mendengar pertanyaan out of the box itu. "Hahaha." Kemudian dia tertawa terbahak.
Lean ikut tertawa melihat Rein yang terbahak itu. "Kok malah diketawain? Kebutuhan itu, Babe."
"Hahaha." Rein geleng-geleng. Jari telunjuknya menghapus sudut matanya yang berair. "Kamu itu, aneh-aneh aja. Pikirannya dong tolong dikondisikan."
"Ish. Itu pertanyaan serius," jawab Lean sebal. Dia mengeratkan pelukan saat Rein hendak beranjak. "Jawab pertanyaanku dulu. Gimana kalau ternyata kita kecapekan?"
Rein menepuk kening Lean. "Lihat nanti ya, Babe. Makanya kita harus sehat biar nggak kecapekan." Perlahan kedua tangan Rein menjauhkan tangan Lean. "Udahlah. Aku harus hapus make up, takut ada masalah lagi. Itu yang lebih penting."
