Mobil mulai berhenti di sebuah rumah dengan gerbang hitam yang dibuka sepenuhnya itu. Para penumpang mulai turun membentuk iring-iringan sambil membawa seserahan di tangan mereka. Lean kemudian turun dan menghampiri maminya yang telah berada di depan. Dia memperhatikan maminya dan Stevia yang memakai kebaya dengan berwarna soft blue itu. "Gue deg-degan."
Stevia tersenyum, adiknya sebentar lagi akan meminta seorang perempuan untuk menjadi penamping hidupnya. Dia menepuk pundak Lean seolah memberi semangat. "Jangan grogi. Nanti malah salah."
"Bener kata kakakmu, Le." Atika merapikan kemeja yang dikenakan Lean. "Ayo, masuk!"
Lean menarik napas panjang kemudian berjalan menuju rumah Rein. Saat melangkah jantungnya selalu berdebar. Saat melihat tamu undangan telah memadati, perasaan Lean makin tidak keruan. Dia mencoba tersenyum saat beberapa kamera mengarah ke arahnya. Namun, senyumnya terasa ada yang menahan.