"Bye!" Rein melambaikan tangan kemudian berbalik menuju kantor manajemen. Dia melihat beberapa pegawai berdiri di depan dan menatap ke arah kepergian Lean. Tanpa bertanya sekalipun dia tahu, mereka pasti penasaran.
"Hai, Rein." Salah satu pegawai menyapa.
"Hai." Rein tersenyum kemudian berjalan masuk. "Meeting udah dimulai?"
"Belum." Suara cempreng itu terdengar. "Tadi di anter siapa?"
Rein memutar bola matanya malas. Dia berjalan cepat menuju ruang meeting kemudian masuk begitu saja. Dia sengaja tidak menjawab, orang-orang itu hanya ingin tahu. Jika keingintahuannya sudah terpenuhi maka akan menggunjing.
"Hai, Rein." Manajer Rein menyapa sambil memeriksa berkas di depannya. "Ada tawaran lagi, tapi syuting-nya di Bali."
"Kapan?" Rein berharap acara itu tidak dalam waktu dekat ini.
"Dua minggu lagi." Manajer Rein menyerahkan sebuah kertas. "Ambil nggak, nih?"