"Kalau gue minta malem ini lo sama gue, bisa lo kabulin?"
Rein menatap Lean penuh selidik. Pertanyaan lelaki itu cukup ambigu. Rein tidak ingin salah mengambil langkah kemudian dia menyesal. Gadis itu memiringkan kepala, memperhatikan wajah Lean yang serius menatapnya itu. "Lo minta apa?"
Lean memajukan wajah, lalu tersenyum miring. "Udah mikir yang macem-macem, ya?"
Sontak Rein mendorong kening Lean dengan jari telunjuk dan jari tengah. "Jangan godain gue," geramnya. "Lo mau ngapain."
"Ngobrol serius sama lo." Kilat jail itu tidak lagi terlihat di mata Lean.
"Soal?"
"Tentang kita."
Tubuh Rein seketika menegang. Dia tidak tahu apa yang akan dibicarakan Lean, hanya saja dia takut jika pembahasannya terlalu serius. Dia belum mempersiapkan diri dan takut berbuat salah seperti kemarin. "Harus hari ini juga?" tanyanya yang langsung mendapat anggukan dari Lean.
"Iya. Sekarang."