"Gue pacarnya." Lean menatap lelaki di depannya. Rambutnya tipis di bagian kiri dan kanan sedangkan bagian tengah lebih lebat. Pakaian lelaki itu terlihat santai, kaus biru panjang dengan celana pendek berwarna senada. Sedangkan bagian kaki ditutup dengan sepatu berwarna putih. Sepertinya kepribadian Erio santai dan easy going.
"Kenalin, ini Lean." Rein menarik lengan Lean mendekat, kemudian menatap Erio. "Dia pacar gue, Kak. Tapi jangan digosipin, ya."
Erio tersenyum ke Rein. Dia lalu menatap Lean, lelaki yang wajahnya sering berseliweran di televisi. "Gue Erio. Kakak tingkat Rein," ujarnya sambil mengulurkan tangan.
"Le...." Rein menyenggol lengan Lean kala lelaki itu hanya diam menatap tangan yang terulur itu. "Sayang...," panggilnya dengan suara lembut.
Lean menarik tangannya kemudian menjabat tangan Erio. "Lean. Pacarnya Rein."
