Rein melirik Lean yang terang-terangan menatapnya itu. Dia membuang muka, lebih memilih menatap ombak yang terus bekerjaran tanpa kenal lelah. Namun, lama-lama Rein tidak tahan jika tidak menatap Lean. Menyerah, dia mengubah posisinya sedikit menyerong ke Lean. "Ada apa?"
Lean tersenyum karena Rein sepenuhnya menatapnya. "Gimana kabar lo selama dua bulan ini?" tanyanya. "Makin sibuk, ya? Denger-denger lo mau balik ke sinetron yang sebelumnya. Terus kapan lo muncul di sinetron itu?"
"Nggak tahu." Rein mengangkat bahu tak acuh. Dia diminta untuk memerankan tokoh baru di sinetron yang pernah dia bintangi. Awalnya dia ingin menolak, tapi dia ingat namanya besar dari sinetron itu. Dia memiliki teman dekat dari sana dan kru yang selalu hangat. "Belum tanda tangan kontrak lagi."
"Terus kenapa udah ada kabar kalau lo mau balik?" Lean kemudian tersenyum. "Pasti itu gosip doang, ya?"