"Gue mau buka hati buat Dava. Itu kan yang lo pengen?"
"Lo nggak serius, kan, Sayang?" Lean menyentuh pundak Rein dan menatap gadis itu penuh selidik. "Lo ngomong kayak gini biar gue cemburu, kan?"
Rein menggerakkan pundak lalu menjauhkan tangan Lean dari sana. "Gue buru-buru." Setelah itu dia berbalik dan berjalan cepat menuju mobil.
Lean ingin mengejar Rein, tapi dia tidak mungkin melakukan itu. Ada orangtua Rein di dalam dan kemungkinan risih dengan tindakannya. Belum lagi jika Sarah marah lalu melarang Rein dekat dengannya lagi. Akhirnya, yang dilakukan Lean hanya berdiri menatap mobil hitam itu keluar dari halaman.
"Lo nggak serius sama ucapan lo, kan, Rein?" Lean menunduk, bahunya terkuai lemas. Dia merasa kalah, dan dia sendiri yang menyebabkan hal ini terjadi.
"Mohon maaf, Mas. Non Rein pergi." Satpam Rein berdiri di depan Lean. "Tolong Mas tinggalkan tempat ini."