"Lo mau pesen apa, Rein?" Dava membuka buku menu sambil melirik Rein yang duduk menyerong itu. "Mau makanan berat atau cemilan doang?"
"Makanan berat. Samain aja."
"Gue pesen tenderloin steak. Lo juga, ya?" tanya Dava sambil memperhatikan Rein. "Minumnya lemon gimana?"
"Apa aja, Dava. Apapun yang lo pesan pasti gue makan." Rein menjawab dengan suara yang lebih kencang. Setelah itu dia tersenyum miring ke Dava. "Makasih."
Dava masih memperhatikan Rein, merasa aneh dengan gadis itu. Beberapa hari yang lalu Rein masih dingin kepadanya, tapi sekarang berubah 180 derajat. Dava ingin menanyakan penyebab keanehan Rein, tapi dia mengurungkan niat itu. Dia senang dengan Rein yang kembali seperti dulu.
Tidak jauh dari mereka, Lean duduk tegak sambil mengepalkan kedua tangan. Dia mendengar nada manja Rein. Perlahan dia menoleh lalu memberi tatapan tajam ke gadis itu. Saat Rein bergerak dia buru-buru membuang muka dan pura-pura membaca buku menu.
