Setelah dari persidangan Rein memutuskan ke lokasi syuting. Dia sadar, sudah lama mangkir dari pekerjaan. Dia merasa bersalah, walau kasus kemarin benar-benar diluar kendalinya.
"Mama langsung balik aja. Nanti Rein bisa naik taksi," ujar Rein saat mobil berbelok ke salah satu perkampungan.
"Enggak, Rein. Nanti kamu bisa dijemput Pak Tito." Sarah menatap anaknya yang sebenarnya belum tenang itu. "Kamu yakin mau langsung syuting?"
Rein mengangguk. "Daripada di rumah dan terus banyak pikiran."
"Tapi mama belum bisa tenang, Rein," ucap Sarah. "Inget, waktu keluar dari persidangan? Mereka gencar banget, loh, nanyain kamu. Gimana kalau mereka nanti ke lokasi syuting?"
"Kan ada kru, Ma!" Rein menyampirkan tas kemudian menatap mamanya. "Rein syuting dulu, ya, Ma."