Suasana ruang makan yang biasanya ceria entah kenapa tiba-tiba jadi sedikit suram dan horor. Maya menatap anak bungsunya yang sejak pertama kali datang sudah memasang wajah tak sedap dipandang. Meskipun begitu, ibu dua orang anak itu sama sekali tidak berniat bertanya. Dia lebih menghargai privasi, toh kalau anaknya memang ingin bicara maka dia akan bicara dengan sendirinya.
"Habiskan makananmu," tegur Maya seraya memasang wajah garang. Dia benci ketika melihat makanan terbuang sia-sia.
Mika tidak menyahut, dia hanya menatap sebal sang ibu seraya memaksa makanan di atas piring masuk ke dalam mulutnya dengan tidak rela. Moodnya tiba-tiba menjadi buruk sejak melihat pemandangan pagi tadi. Hal yang membuatnya bertambah kesal karena Inggrid terlihat begitu bahagia hanya karena dibonceng sepeda oleh Ando. Demi Tuhan, itu hanya sepeda, bukan mobil Limosin. Apa istimewanya kan?
