Walaupun pertemuannya dengan ibu mertuanya sudah dua hari berlalu,Suci masih mengingatnya.Suci bahkan terus saja di bayangi wajahnya dan teriakan ibu mertuanya itu.wajah melankolis Suci semakin mendung.Suci melirik jam di pergelangan tangannya dengan gelisah.Sudah lebih dari sejam dia duduk di taksi,tapi wanita itu belum tau dia harus ke mana.padahal dia di rumah tadi hanya ingin pergi sebentar ke makam Rama. namun karena dia melamun tampa sadar dia sudah terlewat cukup jauh dan bahkan ketiga anaknya juga sudah mulai mencarinya.
"Ayo dong keluar, Suci," Anis menggedor kamarnya wanita cantik berwajah melankolis itu tapi tak ada jawaban dari wanita cantik itu." kasihan anak kamu,kan?mereka terus merengek mencarimu,mereka kelamaan nunggu kamu depan pintu,loh.apalagi mereka belum melihat kamu dari makan siang tadi,kan?apa kamu lupa?mereka bilang tadi pada Anis,kalau mereka kangen kamu.Dan mereka juga terus merengek di bawah Anis.
"Ma,teriak ketiga bocah itu.
"Sepertinya Mami kalian tidak ada sayang,pujuk Anis.
Terdengar langkah mendekati kearah mereka kedepan pintu kamar Suci.Pintu kamar itu di buka paksa oleh Tian,Pintu itu terbuka." Dimana dia,tanya Tian dengan suara Briton pria beranak tiga itu,walaupun anak keempatnya belum mereka ketahui kehadirannya.Tapi Anis setiap pagi sering mual dan tidak tahan bau menyengat."Cari dia di setiap sudut rumah ini dan beri kabar padaku seterusnya perintah pria berwajah dingin itu.Tian Ngeloyor pergi tapi pria tampan itu terus berbicara dengan seseorang di sebrang telpon.
Anis menutup kembali pintu kamar adik iparnya tersebut.lalu Anis menyandarkan tubuhnya yang letih pada daun pintu itu."kemana Dia pergi dengan perut besarnya itu,Dia pasti akan sakit.Anis semakin khawatir.
"Ya Tuhan,kalau hanya untuk melukai,mengapa kau hadirkan cinta antara dia dan suaminya.keluh Anis yang di tatap ketiga bocah kecil di sekeliling kakinya.
_#_#_
Dikantor Riko. "Aku ingin berbicara,Rik," kata Tian sesampainya dia di hadapan meja lelaki tersebut."tidak bisa menunggu di rumah Mas?, tanya Riko."Aku ingin sekarang.Aku ingin masalah kita segera tuntas.Riko terperanjat mendengarkan setiap kata dari suara Briton pria tampan di hadapannya."Bicaralah Mas."
Tian Duduk dengan anggun di sofa di dalam ruangan tersebut yang di ikuti oleh adik iparnya tersebut.mereka saling berhadapan.Tian menarik napas dalam,lalu menghembuskannya perlahan seolah setelah ini ingin tau langkah apa yang akan di tempuh oleh adik iparnya tersebut.
"Aku ingin jujur," katanya dengan dingin.
"tentang apa Mas?
" Rik,panggilnya Tian dingin dari sebelumnya."Sebenarnya kecelakaan Rama dan orang tua Suci adalah hasil dari perbuatan."belum siap Tian berbicara Kiano memasuki ruangan tersebut dan melanjutkan bicara ayahnya dengan suara kian resah,"Bibirnya gemetar."Sebenarnya ... maukah om mendengarkan cerita kiano."Sekali lagi Tian mendesah."Ceritalah,aku akan mendengarkan walau hatiku akan sakit mendengarnya.kata Riko dengan dada nyeri dengan suara yang tidak kalah resah dari Tian."Maafkan aku pada saat anak buahku memberikan laporan kepada kiano.aku juga sama denganMu tidak percaya tapi setelah melihat semua buktinya aku baru menyadari bahwa itu benarlah ibu mu."Sebenarnya Aku menyimpan bom waktu yang siap kapan saja meledak jika Suci dan semua orang tau.tapi kiano terus saja bungkam.hingga akhirnya hari ini Suci menghilang dari rumah sejak sebelum makan siang.dan kamera CCTV menangkap gambar bahwa dia pergi dengan belinang air mata.
"Riko Tersentak mendengar Suci hilang akal sehatnya mulai berfungsi." Sebelum aku mengenalmu,Aku sudah lebih dulu kenal dengan Rama.Kami menjalin persaudaraan karena dia ingin menikahi salah satu Putri cantik yang paling di minati oleh semua orang di sekelilingnya.Beruntungnya keluarganya begitu mencintai Suci.Mereka begitu menerima Suci dan begitu menganggap Suci adalah putri mereka,Dan Riko membenarkan setiap ucapan Tian itu di hatinya."Riko tidak menyahut.Dia hanya mengerjapkan matanya dan melihat sebuah video di sana ada ibunya ada juga tantenya yang telah meninggal.ibunya selalu mengompori tantenya tentang uang dan uang.hingga tantenya gelap mata."maukah kamu mempercayai semua bukti ini Riko."Tian menyentuh bahunya.Tapi sebenarnya maksud lain dari kata-kata Tian adalah menyelesaikan masalah itu sebelum dia yang turun tangan."Demi Tuhan saya tidak ingin melukai hatimu."Riko masih tidak bicara.Sepertinya memang tidak ada yang perlu dia ucapkan.Toh semua kesalahan ada pada ibunya.Toh keluarganya hancur,Apapun yang terjadi semuanya menyakiti Suci dan Dia.jadi untuk apa bicara?Bukankah Diam itu Emas Dan dia harus membuka semua cerita ini pada keluarga besarnya sebelum Suci dan yang lain Tau karena dia tau Tian memberitahu ini semua bukan meminta jawaban atau apapun melainkan ingin Riko menyelesaikan dulu dengan keluarga besarnya sebelum Dia bertindak.
"Maafkan saya.
Riko mengangguk.Dan Air mata yang sedari tadi di tahan kini merembes keluar bahkan isakannya membuat dia semakin kalut.Tian mengulurkan tisu Tapi Riko menyingkirkan tangan itu dengan sopan.
" lakukanlah perintah Tian.Riko berjalan sempoyongan keluar dari ruangannya untuk menemui keluarga besarnya di negara i.dia meminta Sekertarisnya membeli tiket pulang pergi.
Tian ikut berjalan di belakang pria itu.Ikuti dia dan lakukan printah daddy untuk membantunya.kata tian pada putra sulungnya itu.
Srdang Tian mendapatkan kabar jika taksi yang di tumpangi Suci berhenti di depan sebuah pesantren.
***
Tadinya Tian ingin menyusul Suci.tapi karena dia anggap kurang sopan bertemu malam-malam dengan pemilik pesantren yang telah membantu adiknya tersebut.Dia akhirnya pulang kerumah Suci.Dia ingin segera mencium perut istrinya walaupun dia tak tau apa yang terjadi di dalam sana.Dan rencananya dia akan menjemput Suci dengan ketiga anak adiknya tersebut.
"Ada apa Mas kenapa malah menciumi perut Anis,tanya sang istri bingung sekaligus terganggu dengan ulah suaminya ini.
" kangen.Abis bingung melihat suaminya sudah mandi dan sudah dengan piama tidur ko malah menciumi perut bukannya istirahat.dan kapan suaminya pulang.dia tak mendengar suara orang mandi.tapi sejatinya Tian baru saja sampai dan langsung mandi dan bergati pakaian dan langsung bertumpu pada kakinya dan menciumi perut sang istri yang sedang tidur miring menghadapap pintu keluar ya walaupun dari luar tak kelihatan sebab ada dinding lagi menghalanginya.
jika dari luar hanya terlihat dua sofa mewah tersusun dan sebuah meja kristal.
"Kamu udah ngantuk?.
" ya ada apa Mas?
"Masih sanggup untuk berbicara sebentar,kan?tanya Tian seraya duduk di sisi istrinya.
" Masih,"sahut Anis sambil menarik selimut agar dapat menutupi seluruh tubuhnya,lalu di pejamkan matanya.
"kok malah merem?katanya masih mau bicara dengan ku," Tian menepuk halus pipi mulus istrinya.
"ngomong aja Mas Anis dengerin ko," Aku mau bicara tentang pernikahan dan perceraian.Tanpa membuka mata Anis berujar."Mas ingin Anis memberi penilaian pada keduanya.Jangan khawatir,perceraian pasti ada sebabnya,kan?.jadi beritahu dulu sebabnya.
"Bukan itu yang ingin ku bicarakan,Tapi Tindakan Suci yang tanpa persetujuanku."
"yang mana?.
" Untuk apa dia datang kerumah ibunya Riko.
"karena dia memang pantas dengar sendiri dan hadir untuk melerai mereka.
" Apa katamu?!"sentak Tian.