"Tante sebenarnya ada yang mau kiano bicarakan sama tante.kata kiano dengan wajah serius.
" Ada apa ini kiano? tanya Suci bingung
"Tante sebenarnya kiano khawatir pada keadaan tante.tante sudah baik-baik sajakan.tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi kan.
" Mmm pertanyaan apa ini kiano.emang tante kenapa?
Lalu dari kamar terdengar suara Tetua Hadi
"Itu loh ci...kamu tidak kelelahan setelah pesta malam kemarin itu.
" Ohh itu Suci tersenyum.kiano tante baik-baik saja dan lagian tante hanya lah hamil besar.bukan sakit jantung yang harus istirahat total kan.
"Husss ngomong apa kamu ini ci... kata Anis
" Ohh Putra mommy,kata daddy kamu sakit.sini mommy beri minyak angin.
lalu kiano berjalan mengikuti mommynya.
Namun di belakang mereka Tetua Hadi menyusul.
"Kiano boleh kakek bicara sebentar?
Anis dan kiano saling pandang.dan Anis menunduk menandakan putra boleh ikut Tetua Hadi.
Lalu mereka berjalan ke taman belakang. disana ada ayunan gantung.Tetua Hadi duduk di sana.kiano menarik kursi di dekat sana dan mereka berbincang.
" kiano kakek tau kiano pasti tidak tau ya lau tante Suci harus berobat ke psikiater?
Dengan terkejut kiano mengangguk.
"Begitulah kiano tante Suci di hipnotis untuk menghilangkan ketakutan yang ada dalam dirinya.
" Maafkan kiano kek habis dari hari itu kiano Pagi-pagi sekali harus sudah di kantor,karena ada proyek penting yang menjadi tanggung jawab kiano kek.jadi keadaan rumah ini kiano tidak mengetahui sama sekali kek.
"Hmm Tidak apa-apa kiano.kakek ngerti kata Tetua Hadi sambil tersenyum dan melangkah meninggalkan kiano di sana.
Hmmm ke khawatiran ku hampir membuat tante Suci mengingat hal mengerikan itu lagi.
Lalu kiano melangkah ke kamarnya dan ternyata ibunya sudah menunggunya.
" mommy kiano hampir membuat ingatan tante Suci kembali.
"Tidak apa-apa nak,mommy ngerti Oya jangan sampai daddy tau Ya.
" Baiklah mommy.
Lalu kiano meletakkan kepalanya di pangkuan ibunya.Anis mengusap lembut rambut anaknya dan itu bagai memberikan hipnotis pada putranya yang membuat putranya mengantuk dan tertidur.
"Lah sudah tidur,Ni anak beneran sakit Ya sampai ketiduran gak kaya biasanya.
Anis tak tau aja saat ini putranya sangat mengkhawatirkan adik iparnya hingga tertidur di pangkuan ibunya yang terasa nyaman.
Karena hanya ibulah tempat paling aman dan nyaman apapun keadaannya sedih atau senang.
*----*----*
Sementara itu Suci segera memanggil supirnya yang sedari tadi menunggunya di pasar.Dan dia segera masuk ke dalam mobilnya.Di dalam mobilnya dia berfikir bagaimana dan apa yang terjadi pada Riko suaminya?Laki-laki itu tiba-tiba berubah,seolah merasa rendah diri dan tidak berguna.Sedang Suci sama sekali tidak ingat apa yang terjadi pada hari dimana pengumuman pertunangan keponakannya itu.
Tubuh yang sedikit berisi itu terguncang-guncang karena tangisnya.fikiran Suci melayang dan memikirkan orang tentang suaminya dan rencana tujuh bulanannya.
Kalau ia sendiri yang menginginkan nya namun bagaimana dengan Riko suaminya.
Mungkinkah lelaki itu akan mengizinkannya?atau seperti dua hari ini diam dan setiap Suci berbicara dia tidak memberikan tanggapan sama sekali?.
Oo,sebenarnya itu sungguh menyakitkan hati Suci.Dia ingin Riko memberikan perhatiannya meskipun itu hanya sedikit seperti sebelum-sebelumnya.Namun laki-laki itu seakan tidak pernah mau perduli dengan semua yang di lakukannya.Riko begitu acuh dan tidak mau tahu.
Ah,kalau saja Riko mau sedikit membuka mata dan hatinya lagi,tentu tidak akan terjadi kekakuan seperti tadi pagi di rumah mereka.Namun mungkinkah semua itu terjadi karena Riko merasa rendah diri dengan ketidak berdayaaannya itu.Dan ketidak mampuannya.
Dengan langkah yang begitu mantap namun pasti,Suci membuka pintu pagar itu.Dan selanjutnya dia masuk di ikuti mobil Lincoln mewah dan mahal di belakangnya.Tiba di depan pintu,Dia segera memencet bel yang terletak di sebelah pintu masuk.
" Baru pulang,Nya?tanya seorang pembantu wanita kepada Suci yang baru masuk.
"Benar,Bik.Di mana Tuan Berada?tanya Suci langsung menanyakan suaminya.
" Di dalam kamar,Nya...
"Apakah sudah makan siang,Bik?
" Sudah,Nya.Jawab wanita setengah baya itu lagi sambil menatap majikannya dengan pandangan yang begitu luruh,Ya rasanya dia tahu benar apa dan bagaimana yang di rasakan oleh majikannya itu.sebab dia memang tau benar apa yang terjadi di dalam rumah tangga mereka setelah kepulangan Tetua Hadi dan istrinya.
"Kalau begitu sudah,Bik.Oo Ya tolong simpan belanjaan dari dalam mobil.kata Suci sambil duduk kakinya terlihat bengkak.
" Baik,Nya.kata wanita itu sambil berlalu.
Dan kemudian Suci masuk ke dalam kamar dan melihat suaminya.
"Mas...panggil wanita itu dengan lembut dan dia segera menghampiri lelaki tersebut.
" Mas sudah makan siang?tanya Suci.
Wanita itu mengambil punggung tangan suaminya dan meletakkan di keningnya.
Namun Riko hanya diam saja.seakan tidak mau mengucapkan sesuatu meskipun itu hanya sepatah kata saja.
Suci hanya memandang suaminya dengan tatapan yang begitu luruh.
Selama dua hari ini dia menjadi tidak tahu sama sekali apa yang harus dilakukannya.padahal dia sudah mencoba membuat suaminya menyadari bahwa dia ada dan sedang mengandung anak mereka.
Namun suaminya masih tidak bergeming sedikitpun juga.Ya sejak Rumah ini mengalami penyerangan itu,dan kematian tantenya.Dia menjadi Aneh.Seakan selalu menghindarinya.
Padahal alasan suaminya adalah takut keceplosan saat bicara pada Suci.karena dia menyadari istrinya sampai segitu ke takutannya.
"Mas... panggil Suci sekali lagi,begitu lembut dan penuh kasih.Namun laki-laki itu malah berdiri dari duduknya dan meninggalkan Suci yang dari tadi berdiri di sisi tempat tidur.
Wanita itu hanya dapat mendesah sambil bercucuran air mata dan mengejar suaminya.
" Katakan Mas,Apa salah Suci?tanya Suci dengan tangisan.namun Riko hanya diam saja dan hanya memandang dan menerawang begitu jauh.Namun pandangan itu kosong dan hampa sama sekali.
Riko masih diam saja.Dan Suci mencoba untuk menunggu dengan penuh kesabaran.sebab dia tidak ingin suaminya merasa tersinggung dengan kata-katanya yang mulai meninggi dan gemetar.
"Jawab Suci Mas,sebenernya Suci salah di mana?tanya Suci melanjutkan pertanyaannya yang tadi.sebab suaminya mungkin belum mengerti apa yang di maksudnya.
Namun laki-laki itu tetap bungkam.seakan sama sekali tidak mau memberikan pendapat.
" Katakanlah Mas,Apakah salah Suci dan di mana letak salah kesalahan itu?tanya Suci menatap wajah suaminya.
Oo wajah itu begitu bekunya.seakan Riko bukan lagi manusia melainkan vampir atau siluman.
Suci semakin bingung sebenarnya apa yang terjadi.Suci rasanya sudah tidak tahan lagi.ingin rasanya dia menangis sampai meraung-raung saat itu juga.Namun dia tetap menahannya.
Suci berharap laki-laki itu membuka mulutnya untuk memberikan pendapatnya.atau menjawab pertanyaannya.Namun apa yang di harapkannya sama sekali tidak menjadi sebuah kenyataan.Ya mulut itu tetap diam dan terkunci dengan begitu rapat.
"Katakanlah Mas? tanya Suci memohon kepada suaminya untuk menjawab.
" Baiklah Mas salahkan semua padaku?jika memang aku salah.akhirnya Suci menyerah dan mengalah.
"Baiklah izinkan aku pulang kerumah orang tuaku beserta lutfan.Dan bawalah kedua putri kita kembali ke negara-i.Besarkan mereka dengan baik dan kirim surat cerai ke rumah orang tuaku.
Suci berjalan meninggalkan Riko.Suci membasuh mukanya agar tidak keliatan sembab,Suci melangkahkan kakinya menuju pintu dengan menggandeng tangan lutfan.Namun dengan cepat sekali Riko menghalanginya.sebab ia sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya memperlakukan wanita yang di cintainya itu.Yah,mungkin Riko menyesal dengan yang telah dia perbuat pada istrinya.
" Jangan halangi aku...kata Suci menatap lelaki tersebut.
"Tidak,Suci.Maafkan Mas Suci.Jika Mas cerita Takutnya kamu syok.
" Apa yang kau katakan? kata Suci
"jangan menangis Suci.
"Tidak aku tidak akan menangis setelah hatiku tenang.
" Itu tidak mungkin,Suci?jika Mas cerita kamu akan semakin histeris?tanya Riko lagi tidak mau melepaskan pegangan tangannya di pundak Suci.
"Tolonglah.ijinkanlah aku pergi untuk meninggalkan Rumah ini.Kata Suci dengan pandangan mata yang begitu luruh dan penuh harap.
Karena tidak tega menatap mata indah yang menyimpan duka begitu dalam itu.maka Riko melepaskannya meskipun dengan berat hati.Ditatapnya punggung itu sampai menghilang.Dan ia masih tetap tidak ingin hal mengerikan yang terjadi pada keluarganya yang membuat Suci ketakutan itu di ingat lagi dengan istrinya.Namun itu salahnya kenapa dia mendiamkan istrinya.
Padahal jika dia berbohong untuk menutupi apa sebenarnya yang terjadi pada keluarganya mungkin wanita cantik yang di cintainya itu akan mengerti.
Kedua putrinya belum menyadari bahwa mereka di tinggal ibu mereka.karena sedang tidur siang.Suci hanya mencium pipi mereka.sedang lutfan di bangunkan oleh Suci dan membawanya pergi dengan alasan bibinya lutfan iaitu Wina kangen pada lutfan.Bocah polos itu hanya mengikuti langkah ibunya.Namun dia merasa kecewa karena ke dua saudara kembarnya tidak ikut.
Namun melihat air mata ibunya lutfan menjadi tidak banyak bicara dan hanya memeluk tubuh ibunya.