Chapter 55 - Jelita

Seorang wanita cantik beserta bayi kembar tiga dan dua orang Suster yang mendorong troli bayi berjalan tergesa-gesa menuju ke sebuah kantor yang ada di jalan KN.Wanita cantik itu segera menerobos masuk kantor dengan terburu-buru dan agak meleng sampai-sampai wanita cantik berambut panjang bergelombang hitam berkilauan itu tak memperhatikan bahwa di depannya ada seseorang karyawan kantor yang tengah berdiri sambil memeriksa dokumen di tangan.tak ayal lagi,terjadilah tabrakan di antara mereka.

pria itu tersentak kaget,begitu pula dengan si wanita.lalu si pria tertegun melihat wanita itu.matanya memandang dengan lekat.untuk beberapa saat lamanya.bukan mata saja yang berbicara.

Sungguh jelita gumam pria itu,Dan disana ada mata lain yang terbakar api cemburu.pria itu memberikan senyuman terpaksa pada wanitanya dan segera menghampirinya.sekretarisnya melihat kejadian itu segera masuk karena pandangan bosnya begitu kejam.dan segera membawa masuk ke tiga bayi kembar bosnya beserta dua suster jaga bayi itu.

Senyuman tampan prianya membuat si wanita cantik jelita itu akhirnya jadi tersipu sembari menundukkan kepala.

Dan pria yang di tabrak tadi bingung kenapa wanita cantik jelita itu mendekati beruang kutub kantor mereka.Dia ingin menegurnya tapi sang wanita maju dan memeluk beruang kutub itu.Ya Riko Hadi jika di kantor di juluki para staf kantor dengan beruang kutub iblis.Lalu Suci menoleh pada pria yang dia tabrak tadi dan tersenyum padanya.

"Maaf katanya.

" Tak mengapa balas pria itu.

"Cantik sambung pria itu lagi dan Riko dengan cepat menarik wanitanya ke sisinya takut wanitanya terus berbicara dengan staf kantornya.

" Dia istri saya kata Riko pada stafnya dengan pandangan mengintimidasi.

"Maaf MR saya menabrak MS karena sibuk dengan dokumen yang harus MR tanda tangani karena ada beberapa hal penting yang harus di kirim.

" Kamu dari devisi mana tanya Riko.

"Dari devisi keuangan MR jawab stafnya yang masih terus terpukau dengan kecantikan istri bosnya itu.

Wanita cantik jelita itu mengulurkan tangan dan menyebutkan namanya.

Gaddah Suci Suripto atau bisa di panggil Suci.

" Nama yang indah,secantik orangnya puji kusuma yang membuat Suci tersipu malu dan kembali menundukkan kepala seakan berusaha menyembunyikan rona merah yang tergambar jelas di kedua pipinya.

Suci sengaja menggoda suaminya agar suaminya bisa lebih perhatian dan lebih mengerti Suci.

"Nama masnya siapa? tanya Suci yang membuat Riko semakin panas dan gerah terbakar api cemburu hingga dia memeluk Suci dan mencium bibirnya.

Kusuma tercengang dan segera menyebutkan namanya dan pamit undur Diri.

Kusuma masuk ke ruangan Riko dan segera memberikan dokumen yang di bawanya kepada sekretaris Riko.

" Nyonya Riko Hadi beraninya kau berkenalan dengan pria lain di depan di hadapan suamimu ini? Kata Riko yang sangat kesal dan cemburu pada Kusuma.

"Maaf Tuan tapi ini hanya berkenalan dengan karyawan kantor mu Tuan dan sepertinya tidak semua karyawan kantor mengenal saya Tuan.kata Suci sambil tersenyum menggoda suaminya

" Jadi nyonya sepertinya kau sengaja menggodanya agar bisa membuatku cemburu dan lebih memperhatikan kau dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan kau dan si kembar tiga.sambil menggelitik perut istrinya dan membuat istrinya kegelian dan menyerah juga memeluk suaminya itu.

"Maaf sayang.... hentikan sayang itu geli....

sayang Suci menyerah.....Mas Suci cinta dan sayang pada Mas sambil terus memeluk suaminya.Riko membalas pelukan Suci dan mengelus rambut indah istrinya.

" Ada apa sayang kenapa ke sini tidak biasanya? tanya Riko heran karena istrinya berjalan terburu-buru hingga menabrak Staf kantornya.

"Mas Tian mengatakan kita harus ke rumah bibi secepatnya karena paman ingin berbicara hal penting.tutur Suci

" Ice kutub Iblis memanggil kata Riko yang membiat Suci jadi kesal karena kakak kesayangannya di panggil Iblis

"Katakan itu di depannya kalau berani sungut Suci.yang membuat Riko sadar jika dia telah menyinggung hati istrinya.

" mmm sayang bukan begitu....mmmm secepatnya kita ke sana sayang.

Begitulah keduanya bercakap-cakap sampai larut dalam kebahagiaan dari pembicaraan yang satu beralih pada topik yang lainnya.hingga mereka lupa waktu membuat sekretarisnya Riko harus mengingatkan lalu mereka masuk bersamaan.

_#_ ____ ____&_&

Sementara di ruang keluarga,kedua orang tua Tian sedang asik menonton televisi.yang sedang menayangkan berita besar dari negara i yang berkaitan langsung dengan Riko dan keluarganya.itulah mengapa Riko dan Suci di haruskah datang ke kediamannya Tian.

"Tadi Papa ke kantor?tanya Tian ikutan duduk.Ayahnya membenarkan dengan anggukan Kepala.

" Papa sudah mengira kamu mengurus perusahaan dengan baik dan kata sekretaris mu kamu sedang miting di luar.ada hal penting yang papa ingin katakan dengan mu jadi Papa menyusul ke kantor dan menerima kabar dari Mama yang katanya ada berita besar di televisi.lantas Papa lihat dari ruangan mu,Papa turun dan ingin menanyakan hal ini pada Riko tapi di tengah jalan macet ke arah kantor Riko macet hingga tiga jam.papa telpon ke kantor mu dan di beritahu kalau kamu sudah datang,karena itu Papa langsung pulang.dan nunggu kamu di rumah.

"Ya Pa tadi pagi hingga jam makan siang miting rumah sakit kita prihal pembangunan rumah sakit anak selesai dari itu miting di kantor dengan pemegang saham karena kita yang sahamnya paling besar.maka dari itu gak ketemu tapi tadi sekretaris Tian bilang lau Papa ke kantor.

" Jadi kamu sudah tau belum berita ini,tentang Riko dan negara i,keluarga kecil adikmu jika kita tidak bertindak hubungan mereka bisa kacau dan fatalnya bisa berpisah kalau mereka pisah bagaimana dengan si kembar tiga Ya masa anak juga di pisahkan dari mereka juga,dua ikut bapaknya satu ikut ibunya karena hanya satu cowoknya.Suci bisa sedih dan perlahan meninggal.

"memang ada apa Pa? tanya Tian tidak mengerti sama sekali berita atau apalah yang ada di televisi.

" Kamu baca dan lihat acara televisi,karena ini sudah di tayangkan di televisi bahkan sudah ke-lima tayangan.kata ayahnya Tian

_ __ ___ ____ _______ ________________

Hari sudah gelap ketika winda suripto keluar dari kamarnya seusai shalat Magrib, Sudah waktunya makan malam fikirnya sembari melangkahkan langkahnya keruang makan.Di sana Wina sudah sibuk menata meja makan.melihat ibunya muncul,di panggil ibunya untuk bergabung.

Tak lama kemudian ayahnya Bapak sucipto muncul,Wina berteriak sedih saat menatap henpon.suaminya Wina yang menggeleng- gelengkan kepalanya tanda diam.

"Wina....Wina... sudah punya anak kok seperti anak ABG labil saja.

" Ehm!Ayahnya berdehem cukup keras Wina melirik keheranan bukankah ayahnya belum menyuap makanannya,kok seperti tersedak saja!.

"minumnya Pa,kata ibunya Wina seraya meletakkan segelas air putih di dekatnya.rupanya acara makan sudah di mulai.karena Hendra melahap makanannya dengan asiknya.

"Papa mau tanya kamu,Wina.Mengapa kamu tidak memberi tau Papa dan Mama kalau ada berita besar dari negara i,tante Riko dan seorang gadis yang mengaku tunangan Riko sudah punya bayi,saat hamil tidak di perdulikan oleh Riko dan ada banyak fhoto juga video yang sekarang beredar di infotainment dan berita bisnis.

" Apa? ibunya Wina terpekik keras sampai nasi di sendok tak jadi di masukkan ke dalam mulutnya,Hendra melongo.wina Memperlambat kunyahannya sambil melirik ayah ibunya dengan pucat pasi.

"Kenapa Win?tanya ayahnya dengan suara menghentakkan sendok.

" Kurang ajar si Riko ma!,sambung ayahnya lagi.

Ibunya Wina kaget tidak melontarkan kata-kata saking kagetnya.Winapun jadi tegang.nasinya hanya di aduk-aduk saja.hanya suaminya Wina yang tetap mengunyah meskipun kunyahannya di perlambat.

"Kalau Papa tadi tak sengaja lihat berita di televisi atau bertanya sama bibi,entah apa dan sampai kapan Papa akan tau karena kamu sengaja tidak memberitahu papa dan mamamu.

" Waktu itu Papa sibuk pergi kerja karena di pabrik lagi banyak yang harus di urus pa,Dan mama sibuk memberitahu bibi apa aja yang harus di masak mama sibuk bantu bibi,Wina mau memberitahukan tapi ragu. lantas karena sekarang sudah di atasi oleh Mas Tian,Wina fikir.....

Wina tidak melanjutkan Kata-katanya.Pada saat genting itulah terdengar dering telpon.Hendra tersentak,dengan refleknya ia berjalan untuk mengangkat telpon di hpnya dan menjauhkan diri dari situasi yang tidak mengenakan.

Ketiga orang di ruang makan berdiam diri seakan menunggu Hendra kembali.praktis pembicaraan sebelumnya tidak di lanjutkan.Tak lama mereka menunggu terdengar suara langkah setengah berlari dan suara memanggil ayah dan orang yang ada di ruang makan.

"Pa,Ma,Sayang mari kita pergi kerumah peman dan bibi sudah di tunggu.