"Suci....
" Ada apa Mas jawab Suci yang melihat Tian datang dan Memeluknya.
"mana yang sakit dik?.tanya Tian khawatir
" Tak perlu Ma kata Riko pada mertuanya.
"Tapi itu berdarah Riko kata mertuanya khawatir.Tak apa-apa malam ini kalian tidur di sini besok baru pulang.
" Riko kamu gak apa-apa dik,maaf Mas baru dapat telpon dari orang yang Mas tugaskan untuk jaga Suci.
"Tidak apa-apa Mas,hanya saja tadi saat Riko berkelahi pada mereka,salah satu dari mereka mengatakan ini tugas gampang dari Ridwan Mas.
Suci melangkah mundur dan menutup mulutnya mendengar cerita suaminya.
" Mas Tian Ridwan hampir membunuh kami saat dalam mobil,dan Ridwan juga meneror Suci kata Suci mengadu pada Tian dan semua orang.
"Sudahlah kalian pergi tidur,kata Tian dingin.
Suci memasuki kamarnya bergandengan dengan suaminya yang melihat Suci begitu khawatir.karena Suci gemetaran ketakutan.
Suci menarik nafas panjang.dengan hati-hati Suci duduk di sisi tempat tidurber sisian dengan suaminya.sedang si kembar tidur di boks bayi mereka.
_____###_____
Mata Tian membelalak.mulutnya bungkam.Tian marah dan benci.
" Om,tante menurut pengamatan Tian dengan adanya ancaman lewat Riko,keselamatan Suci dan si kembar terancam.
Omnya agak kaget mendengar prediksi Tian.
Mata Tian berkilat-kilat,tangannya di kepalkan kuat-kuat.Dari mulutnya terdengar desisan yang menggetarkan.
"kalau kata kamu benar Tian,sebaiknya lebih baik sekarang Suci dan keluarga kecilnya berada di negara i.kata omnya khawatir
" Tian akan pastikan keluarga kecil Suci aman tante Om.
"Sekarang,apa rencana kamu Tian?
" Belum terfikir Om.hanya yang pasti Suci dan keluarga kecilnya akan aman Tian janji Om.
"Riko dan Suci tidak bisa lagi keluar tanpa pengawasan, Tian.kata papanya Suci.
" Mereka akan ada Pengawal yang jaga Om.kata Tian dengan mata menerawang jauh.Ridwan ini harus di apakan batinn
Suci berbaring diam di atas tempat tidur yang luas dan empuk miliknya hantaran dari suaminya.
"Mas kamu dengar aku,Suci Terisak-isak
" hmm,jangan nangis ya sayang...
Kesedihan dan kepedihan di wajah Suci sudah membayang sejak Riko membawa Suci ke rumah orang tuanya.
Perlahan Riko duduk bersender kepala tempat tidur di belakangnya,Riko memandangi wajah Suci yang berurai air mata.
Riko meraih tangan Suci dan menggenggamnya lembut
"Suci Mas sayang banget sama kamu,Mas gak bisa hidup tanpa kamu.jadi Mas tidak akan pernah meninggalkan kamu walau apapun yang terjadi.
Tangan Suci membalas genggaman suaminya dan menciumnya.
" Mas Suci takut!,Suci tersedu-sedu,air matanya mengalir menuruni pipi.
"Sayang Mas hanya terluka kecil,dan kamu jangan takut lagi,Mas tau kamu trauma akan perkelahian Rama pernah cerita sama Mas.
Suci semakin terisak bahkan kini suaranya hingga terdengar begitu gemeter.
" Suci,Mas minta maaf karena kita begitu banyak menghadapi masalah sejak menikah.
Suci berhenti menangis dan salah faham atas ucapan suaminya.padahal maksud Riko adalah dia menyesal sejak menikah tidak bisa melindungi istrinya.
"jadi Mas menyesal?
" Ya sayang Mas menyesal.
"jadi mesti bagaimana?
Suci menutup wajahnya dengan kedua belah tangannya,dan tersedu-sedu.Suci menangis
Riko duduk bingung di samping istrinya.Riko menatap suaminya,mencari-cari sebab timbulnya air mata Suci.
Setelah di ingatnya kembali semua percakapannya dengan istrinya itu ternyata ada kesalah fahaman di antara mereka.mata Suci tidak seceria biasanya.
Sambil ke bingungan,Riko bertanya,
" kenapa menangis sayang?.
"Mas juga akan menangis kalau Mas seperti Suci,sergah Suci,mengejutkan suaminya.
" Kalau Mas seperti Suci?tanya Riko bingung.
Ia berharap saat ini ada orang lain membantunya mengatasi masalah ini.
"Suci,kata Riko lembut.Mas kan memang seperti Suci.
" Apa maksud Mas,Mas bilang Mas menyesal telah menikah dengan Suci?.
"Ya Allah,Suci,Mas enggak bilang menyesal menikah dengan Suci hanya saja Mas menyesal tidak bisa melindungi istrinya mas yang cantik penuh pesona.
Bukan main fikir Riko,Suci sampai salah faham atas ucapan suaminya ini!.aneh sekali,untung cepat selesai jika tidak bakal ada perang Dunia.
Lima belas menit Riko meyakinkan istrinya.akhirnya luluh karena memang itu semua salah faham istrinya.
" Nah sekarang peluk Mas sayang!.
Suci memajukan tubuhnya dan memeluk suaminya dan menangis di pelukan suaminya itu.
"kamu kelihatan cantik kalau sedang menangis sayang.kata Riko menggoda istrinya
Riko tersenyum jahil.
Suci hampir memberikan komentar ketus,ketika buah hati mereka bangun dan menangis.Riko cepat-cepat bangkit dari tempat tidur dan berlari menuju boks bayi dan mengambil si kembar untuk di susui oleh istrinya.
Suci memandang Riko dengan heran.
___###____
Enggak tau malu, udah berkali-kali di peringtin masih juga berani ganggu keluarga kecil adikku,kata Tian pada laki-laki pincang di hadapannya.Benar-benar tidak gentle dengan mengirimkan kecoak untuk membunuh adikku dan keluarga kecilnya.
Ridwan meraih gelas di hadapannya dan meminumnya.belum sempat air jeruk itu masuk ke tenggorokannya sudah dia semburkan karena Tian menendang tongkat penyangga tubuhnya.
" Mas aku masih sayang sama Suci makanya aku nekat..
"Tapi kelewat nekat dengan hampir membunuhnya dengan kecelakaan?
Tian berbicara dengan dingin.
" Biar kau tau kalau aku gak main-main,karena kau bandel melanggar aturan ku untuk tidak mengganggu adikku maka aku yang datang menemuimu pas sekali kau berada di rumah sakit dekat tempat kerja mu.
Tian memang mencari tau di mana Ridwan lewat anak buahnya dan langsung menemuinya begitu anak buahnya memberikan kabar.karena marah berbaur sakit hati karena mendengar adiknya hampir celaka beserta keluarga kecilnya.Tian marah besar.Dan seiring dengan ucapan itu,tanpa Ridwan duga,tinju Tian melayang langsung menghantam mulut Ridwan.
Rasa hangat dan asin meleleh dari sela-sela bibir Ridwan.
Dan satu pukulan lagi menghantam lagi mulut Ridwan sebelum Ridwan dapat menjelaskan apa-apa.tinju yang sudah di kepal sejak tadi karena marah akhirnya di hantamkan ke sasaran yang memang sejak dengar Suci hampir mati karena di keroyok lima orang yang Tian tau itu ulah Ridwan.
"Mas aku akan mempertaruhkan nyawa untuk Suci kekasih hatiku.kata Ridwan menantang Tian karena dia baru menyadari dia begitu mencintai mantan tunangannya itu.tapi terlambat cintanya telah terenggut oleh Riko.
" Hebat!.Tian mencekram krah kemeja Ridwan.
"Hentikan!.kalian tidak boleh main kekerasan teriak menejer perusahaan tempat Ridwan kerja.
" Hmmm,ha ha ha Tian tertawa dingin.Bajingan ini ada banyak teman yang membela ternyata.kata Tian di sela tawanya.
"Lepaskan! kamu tidak boleh berbuat sekasar itu,teriak menejer itu lagi.
" Kamu bisa berbicara seperti itu karena tidak tahu permasalahannya,sahut anak buah Tian.
"lalu kenapa harus bersitegang,berbicara yang tenang kan bisa.Ada apa ini Ridwan?
Menejer itu memandang lama wajah Ridwan meminta penjelasan.
Tian tanpa menjawab melemparkan tubuh Ridwan ke dinding di samping mereka.dan berkata dingin.
" aku serahkan tanggung jawab ini pada kalian,gunakan badan besar dan otot-otot kalian habisi mereka berdua jika mereka masih menantang.
"Baik bos kami urus.jawab salah satu anak buahnya Tian
lalu Tian menepuk halus bahu anak buahnya dan pamit pergi.
Lalu anak buahnya Tian berbicara tentang Ridwan ke menejer itu,dan menceritakan semua yang dia tau ke menejer itu.hingga akhirnya menejer itu ikut marah pada Ridwan.
" oke sudah kami ceritakan tentang hal ini,dia sudah cerita tentang ini semua,juga tentang kaki dia dan ibunya.maka biarkan kami selesaikan masalah kami dengannya?.
"saya benar-benar tidak menyangka.
" kau Ridwan masih ingin melanjutkan hubungan kalian bukan,dengan mencelakai suaminya?lanjut menejer itu lagi bingung kenapa pria bertubuh kecil dan berwajah polos sepolos malaikat bisa berbuat begitu durjanah. dan kenapa seorang ibu malah melakukan hal keji pada seorang gadis tidak berdosa.padahal gadis itu hanya punya kesalahan kecil yaitu jatuh cinta pada anaknya. dendam. Ya dendam di jadikan alasan untuk berbuat hal itu.
"Terserahlah,kuharap kalian cepat menyelesaikan permasalahan kalian,dan kamu bisa menyesali tindakanmu.kata menejer itu dan berlalu pergi.
Sedangkan anak buah Tian menyeret Ridwan ke luar rumah sakit dan melemparkan tubuh Ridwan ke dalam mobil dan membawakan ke hadapan Tian.
Tian menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi dengan marah.
Ridwan tertunduk.tak berani lagi di tentangnya mata Tian.Ridwan menggeleng pelan.
" Mas lepaskan saya.saya sudah putus asa.kata Ridwan lemah
"Dan,aku ingin kamu mengerti.kata Tian tegas
" Jangan pernah menampakkan hidungmu di hadapan keluargaku lagi atau kamu akan mati sambung Tian.
"Baiklah Mas aku menyerah dan berjanji.
Ridwan tau murka Tian kali ini tidaklah main-main jika dia terus menantangnya maka dia siap menggali kuburnya.