Chapter 5 - kenangan 4.

lampu ruang operasi mulai menyala. setelah 2 jam lampu padam tapi dokter belum juga keluar hingga ibunya suci menangis semakin kuat. pa dokternya ko belum juga keluar tapi lampu telah padam.

sabar ma kita tunggu belum selesai ayah suci bicara dokter keluar.

bagai mana Putri saya dok kata suripto lemah.

kami sudah mengeluarkan lendirnya dan kami juga sudah melakukan yang terbaik sekarang tinggal nunggu suci sadar tapi karena selang makan dan pita suaranya jadi berbentuk huruf x dan ada pembengkakan di pita suaranya kemungkinan suci tidak bisa mengeluarkan suaranya lagi. dokter menjelaskan dengan hati-hati.

mendengar itu tangis ibunya suci kembali pecah bahkan sekarang sampai meraung.

tapi dok bagaimana bisa ada pembengkakan di pita suaranya dok. kata ibu suci dengan suara parau.

maaf bu itu di sebabkan selang makanannya terlalu lama menekan pita suaranya kata dokter.

dok lakukan apapun agar anak saya bisa suara anak saya bisa kembali kata suripto.

baik pak tapi itu butuh di perhatikan kesehatannya(makanannya, tempat makannya, airnya harus yang sudah di masak hingga mendidih dengan sempurna, dan jangan biarkan dia makan makanan berminyak juga saus, hindari minuman atau makanan instan, dan dingin).

pak bu sekarang kalian boleh lihat Putri kalian karena sudah di pindahkan di ruang rawat.

dokter menjelaskan dengan lembut.

kasihan gadis muda itu dok kata perawat silda

pada dokter.

dan hanya dapat balasan senyuman dari dokter

wina suci tak bisa bersuara lagi kata ibunya pada wina saat wina tian dan Rama datang sepulang sekolah.

wina menangis mendengar itu sedang tian dan Rama jatuh terduduk di lantai.

Rama kamu bisa tolong om dan tante untuk buat suci bisa hidup dengan normal walau tak bersuara kata suripto.

Rama memandang suripto dan berkata saya janji om tante akan menjadikan suci bahagia.

sedang suci yang di dalam telah sadar dan mendengar apa yang barusan di bicarakan oleh ayah dan ibunya pada Rama langsung menangis dan berteriak tapi sayang dia tak bersuara.

merasa frustasi suci melempar semua kelantai hingga terdengar suara pecahan yang membuat semua terkejut dan menghambur ke dalam ruang rawat suci.

wina memeluk suci dengan sedih.

suci bicara tapi dia gagal karena suaranya hilang. jadi suci mencari-cari sesuatu untuk menulis apa yang ingin dia katakan Rama melihat hal itu langsung memberikan notes tempat biasa dia menulis pesan pada ibunya.

mas Rama mas tian mba wina suci bisu. suci gak mau bisu suci ingin suara suci walaupun hanyalah kecil seperti biasa. tulis suci sambil air matanya mengalir deras.

ia jawab mereka kompak.

suci mas akan jadi suara suci kata Rama lagi.

tapi suci malah membuang wajahnya dan membelakangi semua orang.

keluar tulis suci.

semua keluar tulisnya lagi.

mas tian tinggal ia kata tian yang di balas anggukan oleh suci.

mas suci tidak ingin mas Rama malu karena punya pacar yang bisu nanti mas Rama di ejek orang tulis suci.

tian memeluk erat suci dan berkata jikalau dia sangat mencintaimu suci apapun kau dan apapun keadaanmu dia pasti nerima dengan lapang dada.

jadi tenanglah dan tidurlah.

tian berjalan keluar, dan memberikan kertas tulisan suci ke Rama dan menepuk bahu Rama mengisyaratkan untuk Rama berfikir.

karena, menurut tian suci benar.

tapi Rama tidak menginginkan itu.

mas tian apapun yang terjadi pada suci Rama akan di sisinya.

tian hanya geleng kepala dan menjawab dalam hati bodoh dan keras kepala tapi semangat itu yang suci butuhkan.

dengan dukungan dari seluruh keluarganya suci kembali ceria.

satu minggu berlalu suci hanya menatap langit-langit ruang rawatnya dan alat-alat terapinya. dokter melihat keadaan suci sudah mulai membaik. suci hanya tinggal di ruang rawatnya saja tanpa ingin bertemu Rama.

Rama begitu sedih di lihatnya gadisnya dari kejauhan.

dan saat suci tidur Rama masuk keruangan tempat suci di rawat dan menggenggam tangan suci dan mengelusnya dengan lembut.

suci jika suci tidak ingin melihat mas Rama lagi besok mas dan keluarga akan ikut mama pindah tugas ke luar kota mas akan ikut bisik Rama lembut.

suci hanya menangis dan tetap memejamkan matanya.

tapi saat Rama hendak beranjak pergi suci mencekal tangan Rama dan menggelengkan kepalanya.

melihat suci Rama memeluknya erat dan mencium pucuk kepala suci.

mas tidak akan pergi jika suci tidak mengijinkan katanya lembut.

tapi mas akan malu punya pacar suci mas tulis suci.

apapun kamu suci mas akan selalu sama suci dan selalu mencintaimu suci.asalkan tetap kamu suci jawabnya lantang dan tegas membuat orang tua suci yang ada di balik pintu langsung terharu begitu juga dokter juga perawat.

suci hanya tidak ingin mas repot punya pacar tidak Bisa bersuara mas tulis suci.

hilangkan keras kepalamu suci mas tetap akan di sampingmu sampai mas mati jawab Rama.

suci yang mendengar kata mati menarik Rama dan memeluknya erat.

pa mungkin suci akan bahagia dengan anak itu iya kan pa kata ibunya suci.

dan di jawab senyuman oleh ayahnya suci sambil merangkul bahu istrinya.

dokter yang sudah di ambang pintu langsung masuk. karena ini memang pemeriksaan terakhir kalinya karena suci sudah boleh pulang di ikuti oleh ayah dan ibu suci.

pak buk Putri anda sudah boleh meninggalkan rumah sakit dan hanya berapi-terapi ringan agar suaranya bisa terdengar lagi.

sebulan berlalu Rama dan suci sudah kembali seperti dulu lagi.

saat pulang dan pergi sekolah suci dengan tian yang selalu siap menjaga suci bak pengawal pribadi yang membuat suci kadang risih dan kesal pada tian.

mas tian suci mau ke kantin sama sahabat suci gak perlu di kawal juga kali tulis suci.

tian hanya tersenyum dan tetap mengawal suci.

dan langsung di berikan tatapan mematikan oleh suci karena kesal sedangkan anis hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka berdua yang kadang membuatnya iri.

lalu suci iseng-iseng menjodohkan tian dan anis yang ternyata mereka juga sudah saling suka tapi malu-malu meong.

tanpa berlama-lama suci pun berhasil menjodohkan masnya dengan sahabat dekatnya.

suci tak pernah makan makanan kantin sekolahnya karena di sana mungkin tidak steril.

jadi dia hanya makan buatan ibunya.

setelah lama memandang sahabatnya dan masnya bicara akhirnya suci kesal karena merasa di cuekin dia berniat meninggalkan kantin tempat mas dan sahabatnya memadukasih tapi tiba-tiba tangannya di cekal oleh kedua orang tersebut suci jadi kesal dan mencibir dalam hati hih tega-teganya menjadikan aku anti nyamuk.

hinga bel sekolah berbunyi dan akhirnya baru mereka beranjak dari tempat duduk mereka masing-masing.

setelah kelulusan tian dari SMK dan suci masuk SMK tempat Rama bersekolah karena suci ingin lebih dekat dengan Rama karena setelah setahun lagi Rama akan lulus.

Rama adalah murid teladan kelas2SMK yang selalu dapat peringkat pertama.

suci panggil Rama sepulang sekolah.

dan di balas lambaian tangan gadis yang sangat di cintainya.

anis kamu sama siapa pulangnya kata Rama mewakili suci.

iya jelas dengan masnya suci lah jawab anis ketus. yang membuat suci menatapnya heran baru x ini sahabatnya ini bicara se ketus itu.

oh iya sudah jawab Rama sambil memberikan senyuman manisnya.

iya sudah ayuk suci masuk ke mobil aku antar kamu pulang kata Rama lagi dengan suci.

di perjalanan mobil tian berhenti karena cerita anis yang sangat kasihan dengan suci habis di cibir oleh semua teman-temannya.

untung ada Rama yang selalu ada untuk suci sambung anis lagi.

kalau tidak pasti tian akan menghajar Rama karena percuma satu sekolah tapi tidak bisa melindungi suci. sedikit reda amarahnya mendengar cerita gadis yang di cintainya.

lalu dia melirik kearah anis dan di tatapnya dengan penuh arti bibir anis saat bicara. anis adalah gadis campuran Indonesia Jerman yang tinggal di Indonesia sejak lahir karena ayahnya lebih memilih tinggal bersama istrinya tercinta dari pada tinggal bersama orang tuanya yang tidak pernah ada untuknya karena sibuk bekerja.

taukan kalau anak campuran itu gimana pasti identik hidung mancung kulit putih rambut pirang juga cantik pastinya.

tian dan anis bagaikan lukisan jika sedang bersama.

sampai terkadang suci sangat ingin mengabadikan moment saat-saat mereka bergandengan tangan.

mas Rama suci tak ingin kita langsung pulang karena hari ini mama dan papa tidak berada di rumah tulis suci.

melihat tulisan itu Rama terbatuk-batuk.

langsung dia menatap suci dengan serius. sedang suci hanya senyum sambil menulis lagi paling-paling hanya ada mba wina sambung suci lagi dalam kertas tersebut.

hingga membuat Rama menghembuskan napas panjang dan lega karena kalau mungkin tidak ada mbanya suci dia tidak tau harus bagaimana menahan nafsunya untuk tidak menyentuh gadis cantik di sampingnya tersebut.