"Joniii, jonii cepet turun, ayo sarapan ! Ayah ibu udah nungguin" panggil Yasmin pada jonathan adiknya.
"iya iya bentar mimin" sautnya.
ya sepasang adik kakak tidak mungkin tidak pernah saling bertengkar dan mengejek, itulah panggilan kedua saudara tersebut. Jonathan dipanggil joni dan Jasmine dipanggil mimin.
"kamu tuh ya ga sopan manggil kakanya sendiri mimin, tuh bu ajari anak bungsunya yg nyebelin itu" omel jasmine.
"Biarin wleee" jawab jonathan mengejek.
"udah udah kalian ini masih pagi udah ribut, ayo cepet sarapan nanti ayah telat ke rumah sakitnya" ucap ibu yg menenangkan.
Dalam ruang makan yang tak pernah sepi saat pagi, sarapan yg sudah merupakan rutinitas yg selalu dilakukan keluarga ini.
"Neng" panggil ayah. itulah panggilan ayah dan ibu kepada jasmine.
"iya yah" jawah jasmine.
"neng, ko penampilannya dari SMP SMA ga pernah berubah? kacamatanya ko pake yg model itu lagi? kacamata yg ayah beliin kemana? jasmine kan udah kuliah, harus berubah dong neng" tanya ayah penuh kekhawatiran.
"mmm engga ko yah, kacamata ayah ada di kamar, sayang kalo dipake nanti rusak hehe"
jawab jasmine.
"cuma kacamata neng, kan nanti ayah beliin lagi" ujar ayah.
"udah yah gapapa nanti jasmine juga berubah sendiri ko, ga apa2 penampilan ga berubah yg penting pola pikir harus lebih dewasa ya neng" timpal ibu.
Sebenarnya kedua orangtua Jasmine menyimpan kekhawatiran pada putri sulungnya itu, karena sudah berumur 20 tahun namun tak pernah terlihat perubahan dari segi penampilan semenjak dari sekolah dulu, rambut yg selalu di ikat satu dan berkacamata dengan kacamata model yg sudah ketinggalan zaman, meskipun mata minus jasmine masih terbilang rendah tapi kacamata tak pernah lepas menempel di wajahnya. dan tidak pernah terlihat putrinya jasmine membeli riasan wajah ataupun sedikit memoleskan riasan diraut wajahnya itu. meskpun ayah dan ibunya sudah dengan sengaja membelikan semua hal yg seharunya dimiliki gadis berusia 20 tahun. tapi tetap saja. ada apa sebenarnya dengan jasmine?