Chereads / My Love Fell Asleep / Chapter 9 - Chapter IX - Beda

Chapter 9 - Chapter IX - Beda

"makan apa yah enaknya kita Nad?" tanya Rin pelan

"heemm.. aku sih kalo cuaca mendung gini enaknya makan soto boleh tuh"

"boleh juga tuh Nad, kayaknya enak"

"tapi belinya dimana yah?" tanya Nadine

"lohh kok malah nanya ke aku atuh Nad, kan ini tempat kamu yang lebih tau… hadehhh"

"hehehe iya sih Rin tapi akunya gak pernah beli makanan keluar loh" ucap Nadine dengan nada lembut

"weleehh… yaudah kita cari aja Nad, sekalian jalan-jalan"

Nadine dan Rin pun  berkeliling di sekitar apartemen, namun tak juga menemukan soto yang mereka inginkan melainkan mie ayam, bakso dan makanan kuah lainnya.

"udah ahh nyerah aja eh Nad, kita makan yang ada udah laper perutku nih kayak lagi tawuran aja" keluh Rin

"heemm yaudah deh, jadi mau makan apa kau Rin?"

"mie ayam aja yok, kayaknya enak baunya tadi"

"okeehh kita makan mie ayam…." Ucap Nadine melangkah duluan dari Rin

Sesampainya mereka di depan warung makan mie ayam, Nadine dan Rin yang sedari tadi menahan lapar langsung memesan 2 porsi mie ayam dan juga es jeruk untuk menghilangkan rasa penat dan lelahnya setelah pencarian Soti yang tak kunjung mereka temukan.

"Nad, menurutmu aku itu sebaiknya harus lebih feminism dalam bersikap atau menjadi diriku aja yah biar bisa dapet cowok?" tanya Rin sambil mengayunkan kakinya di bawah meja

"heemm.. gimana yah Rin, sebenarnya kalo mau cepet dapet cowok yah kau harus sedikit lebih feminim dalam  bersikap, tapii… kalo mau dapet yang terima kau apa adanya yah aku saranin jadilah diri kamu yang sekarang ini aja"

"huuuufff… jadi bingung dehh" ucap Rin sambil menyandarkan kepalanya di atas meja

"kalo saran aku sih Rin, kau tetep jadi kamu yang sekarang, tapi kalo untuk diluar yahh kamu bersikap feminim aja.. kayak jaga image gitu" ucap Nadine sambil memainkan dagunya

"iya sih Rin, tapi berat banget loh untuk jadi lebih lembut.. lebih ramah… lebihh huaaaaaa berat deh pokoknya" ucap Rin sambil menutup matanya

"haduuhh ini anak, jalani aja kehidupan kamu apa adanya Rin, asal hati kamu bahagia kenapa nggak? Lagian percuma**kan kalo ada pacar tapi bukan jadi diri sendiri?"

"aku sih setuju ama kamu Nad, tapi apalah daya seorang gadis ingin merasakan cinta itu seperti apa hemm"

"lohh emangnya kamu belum pernah pacaran Rin?" tanya Nadine penasaran

"pernah sih… tapi cuma seminggu abis tuh putus hehe"

"lohh kok bisa Rin?"

"iya namnya juga cinta SMP Nad, masih labil gitu. Kalo kamu sendiri gimana Nad?" tanya Rin balik

"aku sih belum pernah ngerasain apa itu namanya cinta, kalo ngebayangin apa itu cinta yah sering banget hehe" ucap Nadine sambil mengelus kepala belakangnya

Obrolan Nadine dan Rin pun terpotong oleh ibu penjual mie ayam yang telah menghidangkan di atas meja untuk mereka santap.

"yeaahhh akhirnya, setelah penantian lama bisa makan juga haha" gumam Rin yang langsung mengambil sumpit di wadah sendok dan langsung memakannya.

"haduuhh… gimana mau feminim ini -_-" ucap Nadine sambil menggaruk rambut pinggirnya

"udahh Nad makan duluuuuu… mumpung masih panas hehe"

"selamat makan Rin!"

"selamat makan juga Nad!" balas Rin yang sedari tadi sudah memakan mie ayamnya.

Rin yang merasa perutnya sudah penuh dengan makanan, karena tak tersisa sedikitpun lagi yang menempel di atas mangkoknya langsung meminumj es jeruknya dengan sangat menikmati.

Nadine yang masih makan, hanya tersenyum melihat Rin yang sangat super kalo soal makanan.

"enak yah kamu Rin.. makan banyak, tapi tetep punya bentuk badan yang ideal" puji Nadine

"enaknya apanya Nad, ini semua karena aku selingi dengan olahraga biar terbakar lemak ku hehe"

Rin yang mengambil dompetnya dari saku celananya, mulai mengambil foto yang ada didalam dompetnya.

"noohhh Nad.. kau lihat aja nih foto aku pas masih SMP hehe"

"buseetttt… ini beneran kamu Rin?" ucap Nadine terkejut

"hehe iya Nad"

"pantesan kalo soal makan kamu ini nomor satu" ucap Nadine sambil menggelengkan kepalanya pelan

Foto yang diperlihatkan Rin pada Nadine adalah foto Rin yang kala SMP masih bertubuh gemuk sampai leher pun tak terlihat lagi, sontak saja membuatg Nadine penuh kejutan dari mimic mukanya.

"kok bisa jadi secantik sekarang ini kamu Rin? Bagaimana bisa?" ucap Nadine masih tak percaya

"cantiikkk… hehe makasih loh Nadu dah bilang aku cantik hehe" ucap Rin sambil tersenyum bahagia karena dipuji Nadine

"gimana yah Nad bilangnya, nggak mudah banget nuruni berat badan, apalagi sampai ke bentuktubuh  yang sekarang ini.. tapi karena mamiku yang meletakkan foto artis tampan yang sangat kukagumi di kalender diet yang  dibuat mamaku, membuat niatku menjadi lebih besar… yahh sampai kayak gini hehe"

"emang debest banget mami kamu Rin, jadi penasaran akunya sama mami kamu hehe"

"haha nanti kalo ada waktu kosong mamiku, aku bakal ajak kamu kerumah aku yah… sekarang kamu HABISIN DULU MAKANAN KAMU NADDD!!!" teriak Rin yang greget melihat Nadine gak selesaiselesai  makannya

"hehe jadi kelupaan deh, iya deh.. wait yah" ucap Nadine melanjutkan kembali makannya.

Setelah Nadine selesai dengan makannya, Rin langsung membayar pesanan mereka di kasir.

"Nad abis ini enaknya kemana lagi yah?" tanya Rin pelan

Nadine yang langsung melihat jam tangan di tangan kirinya masih pukul 16:00 mulai berpikir untuk mengajak Rin ke taman dekat apartemen, saat Nadine bertemu dengan Nathan disana.

Nadine yang berpikir, akan lebih baik jika Rin bertemu dengan Nathan di area taman, dan Nathansendiri  yang memberitahunya jika mereka se apartemen, merasa lebih baik dengan seperti itu bila dibandingkan saat bertemu di dalam apartemen dan langsung bertanya pada Nadine.

"gimana kalo kita ke taman deket apartemen aja Rin?" jawab Nadine pelan

"wahh kedengerannya asik tuh, yokk kita kesana… siapa tau nanti bisa cuci mata kan hehe"

"yaudah yok" ucap Nadine mengawali langkah mereka  ke taman

Sesampainya Nadine dan Rin di taman, mereka langsung mencari tempat duduk yang teduh untuk kenyamanan

mereka saat duduk.

"waahh duduk situ kayaknya enak tuh Nad" ucap Rin sambil menunjuk kearah tempat duduk kosong yang teduh dibawah rindang pohon

"ayook Rin"

Saat berjalan menuju tempat duduk yang ditunjuk oleh Rin, ternyata ada sepasang kekasih yang lebih dulu duduk di kursi tersebut.

"yahh sialll…" gumam Nadine

"hehe udah-udah Nad, yang jomblo ngalah aja hehe.. kita cari tempat yang lain aja yok, lagian banyak kok hehe jangan emosi gitu"

"iya habisnya bikin sesek, udah ditempati.. pacaran pula huff bikin sakit mata"

"hahaha udah jalani aja Nad, bagian dari hidup hahaha" ucap Rin mengembalikan kata-kata Nadine

"hahaha iyadeh.. jadi kayak apa aku tuh Rin.. nah duduk sini kayaknya enak juga Rin" ucap Nadine yang langsung duduk lesehan di rerumputan pinggir track jogging taman.

"waah boleh juga nih, kayaknya lebiuh terasa aja haha"

"selfiee yok Rin" ajak Nadine yang sudah bersiap mengambil foto selfie dengan ponselnya

"chheeessshh!" kata Nadine sambil mengambil gambar dari ponselnya dnegan berbagai gaya.

Setelah cukup lama mereka duduk di taman dan seperti habis obrolan, Rin merasa ingin kembali ke apartemen, namu melihat Nadine yang terlihat sangat menikmati akan sepoy angin dan suasana di taman mengurungkan niatnya.

"yosshh bentar lagi pasti jogging nih Nathan: gumam Nadine sambil tersenyum sendiri.

"Naadddddd… lihat cowok ituuu kan????" teriak Rin mengejutkan Nadine

"ewww… kok dia sih" gumam Nadine kecewa pada hatinya

----------------------------------------

Bersambung…