Dia yang selalu kembali
Karena dia tidak pernah benar-benar pergi
Disetiap tawa yang tercipta dari rangkaian-rangkaian peristiwa mengandung bahagia
Dia meringkuk disudut ruangan terbungkus nestapa
Seperti rentnir penagih hutang
Sesuai waktu yang ditentukan, dia akan datang
Seperti maling perampas harta
Dia akan menyelinap kedalam dada hingga isi kepala.
Dengan berbalutkan mantel tebal yang terajut derita
Dia selalu kembali dengan membawa sebuah kisah lama
Kisah yang berulang-ulang dia ceritakan
Karena dia tidak pernah merelakan
Dimataku dia tidak pernah menua
Meski digerus usia dan derita, dia tetap sama
Dia masih membutuhkan pelukan
Dia masih kedinginan dan kesepian
Di matanya aku semakin berbeda
Meski pernah menjadi dirinya, aku tidak lagi sama
Aku ingin memeluknya, dia tidak suka
Aku bahagia, dia tidak rela
Dia yang selalu kembali
Karena dia tidak pernah benar-benar pergi