Joni Wijaya menatap wajah adik iparnya itu dengan dingin.
"Restu... Aku tidak akan memasukkan mu ke dalam penjara... Tempat itu terlalu enak bagimu... Aku hanya punya 2 pilihan untukmu... Kamu masuk lubang buaya itu atau beritahu aku di mana kamu dan Mentari menyimpan uang dan dan emas milik ayah!"
"Kak... Aku sungguh tidak tahu di mana dia menyimpannya... Terakhir kali kulihat uang dan emas emas itu dibawa ke rumah Mentari di kota. dia bilang akan menggunakan Mbak itu untuk masa depannya kelak!"
Joni Wijaya mengangguk-anggukan kepala dengan senyum dingin.
"Kak aku tidak tahu, kak! Sungguh!" Restu duduk di lantai dengan menghiba.
