Aku lalui masa-msa orientasi siswa ini dengan semangat dengan ditemani oleh mereka teman setim ku yang baik. Beberapa kali kelompok kami berhasil meraih juara dalam beberapa kegiatan yang dilakukan. Kak Badra pun bangga pada kami, saat melihat kakak pembimbing bangga akan kami, kamipun bahagia luar biasa terutama si manis ana.
Dari awal kelompok kami terbentuk, karena perhatian kak Badra membuat Ana kepincut akan pesonanya. Aku sebagai pengamat yang baik dapat melihat rasa di balik mata semua anggota kelompok ku. Aku memahami tentang cinta yang terpendam dari sudut mata seseorang, aku mampu melihat semua ini sejak aku kelas 2 SMP.
Bakat mengamati hubungan asmara seseorang mungkin juga warisan dari leluhur kami bedanya dari apa yang cepat kita pahami. Kalo aku dari cara pandang seseorang sedangkan kakakku kak raisa atau kalo di rumah dipanggil kak acha mampu memahami tentang pola perasaan seseorang dari gerak tubuh dan mimik wajah.
Karena keahlian keluarga inilah yang membuat aku ataupun kakakku bisa antisipasi perasaan seseorang. Selama ini belum ada kesalahan. Jadi berdasarkan pengalamanku aku mampu melihat bahwa Ana menyukai kak Badra dan kak Badra pun sekali-kali juga melirik ke arah Ana. Tapi satu kenyataan yang tak bisa terbantahkan bahwasanya kak Badra sudah punya pacar. Pacar kak Badra yaitu ketua OSIS sekolah ini bernama Dania Antika atau dengan panggilan kak Nia.
Karena aku tahu mereka saling membuat rasa akupun tak berbuat apa-apa. Aku tahu Ana itu sahabatku tapi jika aku terlalu mencampuri perasaan orang maka akan sangat menyakitkan sebuah kenyataan. Jadi aku biarkan semuanya mengalir seperti air terjun, walaupun jatuh dan hancur tapi akan kembali membawa kedamaian dan ketenangan.
Awalnya aku kira hanya Ana yang memiliki cinta rahasia ternyata yang lain pun memendam rasa suka dihati mereka. Aku lihat Dela ternyata memendam rasa kepada Erga, memang diakui sih Dela sama Erga berasal dari SMP yang sama jadi ada kemungkinan cinta sudah terpendam sejak lama. Tapi rasa pahit dan kecewa harus dirasakan Dela sebab Selama ini ternyata Erga memperhatikan Ada secara diam-diam apalagi kedekatan Ada dan Erga sangatlah dekat sejak awal kelompok ini ditentukan.
Mukanya aku mengira mereka akan menjadi pasangan yang serasi sebab kedekatan mereka. Hingga suatu hari aku melihat gerak mata Ada selalu tertuju pada Baya walaupun baya selalu cuek padanya. Hingga aku menarik kesimpulan bahwa Ada hanya PHP kan Erga doang dan Ada dekat sama Erga pun untuk manas-manasin Baya.
Yang membuat aku sungguh bingung sebab aku tak mampu membaca arah mata baya, seolah ada yang menutup pandanganku terhadap baya. Semua ini membuat aku penasaran hingga beberapa kali aku ketangkap tangan oleh teman sekelompokku sedang memperhatikan Baya. Walaupun aku membela diri bilang aku ngelamun tapi gak ada yang percaya padaku.
Hingga hari ini adalah hari terakhir kami di kelas orientasi siswa dan kami akan dibagikan kelas untuk proses belajar mengajar. Awalnya aku mengira aku gak akan sekelas dengan mereka, sebab aku sudah nyaman bersahabat dengan mereka dan tak mau pisah dari mereka. Tapi disisi lain aku takut kalo kami sekelas hubungan kami hancur karena rasa cinta yang terpendam antara teman satu kelompok.
Matahari sudah bergulir dan hari menunjukan pukul sepuluh pagi, kepala sekolah sudah berdiri diatas podium untuk menyampaikan pembagian kelas. Jantung ini berdegup kencang membuat aku semakin cemas, kepala sekolah mulai pembicaraannya dengan muka dima sepanjang Ayik Manna (nama sungai di kabupatenku). Selang beberapa lama belum juga masuk ini ada beberapa siswa yang pingsan karena kelelahan hingga akhirnya kepala sekolah mengatakan bahwa "Pembagian kelas untuk proses belajar mengajar sesuai dengan kelas masa orientasi".Mendengar semua itu kamipun bahagia akhirnya kami sekelas lagi, selain senang berteman dengan mereka akupun bertekat akan menjalin pertemanan dengan siswa lain di kelasku.