Tiba-tiba Mia membuka kedua matanya. Bukan karena gerakan Haris yang menduduki tempat tidur. Melainkan karena minyak wangi yang lelaki itu gunakan. Semerbak merasuki lubang hidungnya.
Aromanya nyaman, manis, dan tidak menyengat. Namun dapat membuat wanita itu langsung terbangun. Sebab wangi semerbak yang tiba-tiba menusuk ke hidung itu memang spontan dapat membuatnya membuka mata. Dan lama kelamaan, Mia menjadi hafal dengan wangi tubuh lelaki itu.
Haris tersenyum menatap Mia. Tangannya membelai lembut pipi wanita itu. Menyentuh kulitnya secara langsung yang terasa hangat. Tidak lama berselang, bel kamarnya berbunyi.
Tingtong tingtong!
"Itu sarapannya. Sebentar aku ambilkan." Haris bergegas membuka pintu, lalu menerima kereta dorong yang penuh dengan hidangan pesanannya.
Haris juga tidak lupa merogoh saku celananya. Mengambilkan selembar uang kertas berwarna biru untuk memberikan tip pada pelayan itu.