tok...tok...
suara gedoran pintu memecahkan keheningan malam. pulang larut malam memanglah sudah menjadi kebiasaan ayahku belakangan ini. dengan malas aku bangun dari dudukku lalu bergegas membukakan pintu.
"ayah.... mabuk lagi?" tanyaku dengan polos.
"hah... sudah diam anak kecil tahu apa!"jawab ayah.
akupun diam tak bertanya lagi ku bantu ayahku masuk ke kamar.
sejak kepergian ibuku ayah menjadi sering melamun, sering menangis bahkan marah-marah tidak jelas. namun ayahku jadi hobbi mabuk setelah 4 bulan kepergian ibuku perusahaan ayahku bangkrut karena di tipu, ayah menjadi semakin frustasi karena itu.
-
kumandang adzan shubuh membangunkan ku dari tidur yang sungguh nyenyaknya. aku bangun dan langsung berwudhu untuk menunaikan kewajibanku sebagai umatNya.
"ayah..."panggilku sambil menggedor pintu kamar ayah, terus saja aku ulang sampai terdengar sahutan dari dalam.
"iya Nasya... ayah dengar."jawab ayah dengan keras.
ayah memang hobbi mabuk tapi dia tak pernah meninggalkan kewajibanya dan tak pernah absen mendoakan ibuku.
"ayah Nasya berangkat ya... Nasya sudah buatkan nasi goreng." ucapku pada ayah.
"iya... hati2 di jalan, ini uang jajan untukmu." jawab ayah sambil menyodorkan uang 20rbu.
"iya ayah terimakasih. Nasya berangkat assalamualaikum."
"waalaikumussalam."
aku berangkat menuju sekolah dengan penuh semangat.
_
kakiku melangkah dengan gusar menuju kelas entah kenapa hatiku tiba2 tidak tenang begini. ku ucapkan banyak istighfar agar menenangkan hatiku. saat beberapa langkah lagi menuju kelas semua mata memandangku dengan aneh.
'ahh mereka kenapa menatapku begitu. tidak biasanya' batinku.
"ihh bapak dia pemabuk ya."
"pasti bapaknya preman deh."
"ko bisa ya anaknya alim bapaknya preman. jangan2 dia pura2 alim aja."
"oh bapaknya gila ya."
aku mendengar bisikan2 aneh itu saat sampai ke kelas. aku duduk dengan sikap masih biasa saja, toh memang aku ga merasa berbuat apa2kan.
"sya." panggil Mira teman sebangku ku.
"iya kenapa Ra?" jawabku.
"kamu ga ngerasa aneh kenapa kamu jadi perhatian orang2."
"nggak. memang ada apa sih Ra?"
"hmmm pantes kamu belum liat? berita di Mading pagi ini?"
"aku tadi ga terlalu merhatiin Mading soalnya, aku kira aku sudah telat."
"yaudah. aku saranin ga usah lihat ya."
"loh... Kenapa Ra?"
"karena...."
"selamat pagi anak2."
ucapan Mira terpotong dengan kedatangan Bu riana. padahal aku sudah sangat ingin tau apa yang sudah terjadi pagi ini.