Revia belum bisa memejamkan mata, kembali teringat pertengkarannya beberapa waktu lalu.
dia tidak menyangka bahwa omongan mereka yang biasa saja malah membawa mereka pada percekcokan untuk 2 kalinya.
perempuan ini menyadari bahwa dia sudah benar-benar berada fase rumah tangga sebenarnya tidak ada lagi yang namanya manis atau selalu saling menghindari kesalahpahaman.
dia berada di fase pernikahan yang real.
sebenarnya perempuan cantik ini harus apa dan bagaimana untuk menjalankan pernikahannya? Revia berusaha untuk tidak mengambil pusing hal-hal yang menyebabkan mereka bertengkar seperti sekarang ini.
tapi dia sadar pertengkaran yang ada malah membuat mereka semakin memegang prinsip masing-masing.