Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

the lights out

OkiNurfan
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.7k
Views
Synopsis
Mike lelaki muda yang selalu di temani oleh gitar kesayangannya Marco sedang jatuh cinta dengan clarence, wanita pertama yang membuka mata Mike tentang cinta dan sejak saat itu clarence adalah segalanya tapi ada Rams yang tanpa sengaja masuk di ruang antara Mike dan clarence.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter I

mata ku makin berat seiring bunyi lenguh sapi dari peternakan keluarga Rams kalau kulihat cahaya di langit yang mulai menampakan awan dan warna kemerahan di ufuk timur mungkin satu jam lagi sudah terang benderang, tapi memang paling istimewa melihat semua pemandangan dari bukit ini sungguh mozaik terbaik yang Tuhan ciptakan.

masih di arah yang sama sejak semalam melihat pemandangan yang menjorok kebawah hingga laut dengan pernak pernik lampu di pinggiran pantai, liukan lembah yang membuat semua ini semakin terasa istimewa

tapi lihat itu satu mil dari tempat ku duduk satu dua kendaraan lalu lalang menandakan kota ini mulai kembali ke rutinitas harian yang mau tak mau suka tak suka semua orang mengambil peranannya. seperti aku yang selalu membuang semua emosi buruk ku di bukit ini untung saja keluarga Rams tidak pernah keberatan aku sering menghabiskan waktu di tanah milik mereka, "baiklah Marco sepertinya kita harus pulang lebih awal" jika kalian pikir Marco adalah nama sahabat karib atau hewan peliharaan ya tidak sepenuhnya salah Marco adalah sahabat dan hewan terbaik yang bersuara merdu dengan enam senar dan tabung resonansi yang menggemakan suara dengan renyah sungguh tak pernah bosan memetik Marco dengan alunan lagu yang kadang melow atau sedikit up beat di tambah suara ku yang cukup pantas menjuari salah satu ajang pencarian bakat walau pun tak pernah ku ikutin barang sedikit pun.

"pagi... paman mana rams" sambil memasang wajah senyum yang di buat buat agar terlihat segar "hai kau Mike... karib kau satu itu mana mau dia bangun pagi" agak terkaget paman Khan melihat penampakan ku diantara lebatnya kebun jagung sedangkan dia sedang asik mengatur sapi dan domba masuk ke kandang angon "baiklah sepertinya aku harus pulang paman" kali ini tak mampu lagi menahan uapan dari mulut dan mata yang semakin mengantuk "haha.. ya ya lekas pulang kau nanti mamak kau marah" sambil terkekeh.

sungguh luar biasa bisa mengenal keluarga Rams terutama jika mereka sedang mengadakan acara keluarga lekat sekali nuansa setengah Medan dan setengah India yang bercampur aduk sedemikian rupa hingga tak terkira riuhnya pesta yang terjadi benar benar khas keluarga rams.

ku langkah kan kaki pelan pelan sedikit mungkin tak membuat kegaduhan ya seperti yang kalian tau kekuatan mamak mamak God sungguh seajaib tukang parkir mini market

pernah satu waktu aku berusaha mati matian untuk tidak membuat suara sekecil apa pun tapi tetap saja mamak sudah siap dengan sejuta jurus dan nasihat pajang lebar bahkan yang paling parahnya adalah sampai lupa bahwa aku sudah terlambat sekolah karena mendengar nasihat mamak yang macam sejarah dinosaurus

ya semenjak memasuki masa SMA ini saja seperti ada sedikit kelonggaran entah mamak yang mulai bosan menasehati ku atau memang sealami wajah dan badan ku yang makin terlihat dewasa

yang paling menarik di masa sekolah seperti ini adalah menunggu bus sekolah di pinggir jalan seperti ini dengan halte yang seadanya adanya bukan tidak bagus hanya saja sudah tergerus zaman dan perilaku vandalisme khas remaja pencari jati diri dan penuh pembuktian

aku bisa saja seperti anak lain merengek meminta kendaraan sendiri untuk berangkat ke sekolah tapi ada yang istimewa setiap pagi

ya itu dia mulai datang menghampiriku dengan rambut panjang sebahu yang sedikit bergelombang mata biru dan senyum indahnya "hai Clare" seperti biasa adrenalin ku mendadak ambyar jika bersitatap dengan dia

"halo Mike... selalu tepat waktu" sambil tersenyum "haha... tidak biasa saja kaulah yang tepat waktu aku sedikit lebih awal" kikuk dengan gerakan yang kaku " kerah mu mike" sambil membenahi kerah yang tak terlipat seperti semestinya

"hai Marco apakah ada lagu baru yang kau ciptakan hari ini" inilah yang ku suka dari clarence seakan dia bisa berada di dimensi yang sama seperti ku bahkan dia tak peduli jika dari tadi orang orang asik melihat tingkah laku kami berdua

"entah..lah... a..ku se...dang ti..dak ad..a inspirasi" dengan merubah sedikit intonasi suara

"Mike nanti siang kita makan di HamPizz yok" sambil memegang lengan kiri ku dan sedikit memohon

"em.. okay sepulang sekolahkan" memandangi wajahnya yang cute "ya ya.. kau yang teraktir ya.. please" kali ini wajahnya semakin cute

"okay" tanpa perlawanan sedikit pun

"MI..KE.. mana tugas mu" suara pak Das memecahkan lamunan ku yang sedari tadi sibuk dengan rencana makan siang ku bersama clarence

"astagfirullah.. " dengan mengeluarkan sedikit gaya silat seketika kelas menjadi riuh tidak karuan " maaf pak" sibuk memeriksa tas

segara mengumpulkan tugas ya walau pun begitu masalah sekolah aku nomor satu itu pun karena didikan mamak dengan semua nasihatnya seolah Sudah terpatri kuat di alam bawah sadar ku

"hah.. dasar kau lekas duduk dan perhatikan pelajaran" dengan sedikit melotot "baik pak" sambil menggaruk kepala yang tak gatal

"drrrrtt..." drrrrtt"

"P"

"P"

"P"

"Mike"

"nanti siang"

"ayok ke alun-alun kota"

suara getar smartphone di susul deretan pesan dari Rams

"tidak bisa aku pergi dengan Clare"

bisa mati aku kalau ketahuan Pak Das

"drrrrtt"

"drrrrtt"

"ayolah.. Mike"

sial pasti setelah ini ada saja alasan yang bisa membujuk ku

"tidak bisa Rams"

(masih ada lanjutannya)...