"Pangeran dan Tuan muda, tolong menunggu di luar," pinta Burhan, tertuju pada Steven dan Hansen.
"Ah, baiklah." Saat tangan Steven akan menggandeng tangan Hansen, anak kecil berusia 6 tahun malah mendekat pada Hans.
"Daddy jangan khawatir, semua akan baik-baik saja. Aleeya akan selamat. Yang perlu Daddy pikirkan hanya tentang kondisimu saja," ucap Hansen.
"Tentu saja. Aku akan baik-baik saja. Aku masih belum ingin mati." Hans masih saja terus bergurau. Mungkin itu adalah jalan ninjanya untuk menenangkan diri.
"Iya. Jangan mati dulu, karena nanti kesempatan paman Steven mendapatkan mami semakin besar. Kau tidak mau itu kan?" Hansen mengucapkan kata itu dengan keras dan kuat. Seisi ruangan dapat mendengar dengan jelas.
"Sialan! Tidak akan kuizinkan."
"Maka dari itu kau harus berjuang. Jika tidak ingin wanita yang kau cintai menangisi mayatmu di pelukan pria lain."