"Hansen? Jadi kau orangnya?" pekik Steven.
DEG!
Hal ini sudah dapat diprediksikan Fanny sebelumnya.
"Dan sekarang, apa tujuanmu mendekati putriku? Apa Hans yang memintamu untuk mengacaukan aku?" pekik Steven.
"Hei! Tuduhan apa itu? Mana mungkin aku mau diperintah Hans begitu saja." Fanny mencoba menjelaskan tujuannya.
"Huh! Kau katakan begitu, terus aku harus percaya? Aku sangat mengenal bagaimana wanita-wanita yang tergila-gila pada Hans. Mereka dengan konyol akan melakukan apa saja agar menarik perhatian pria itu, dan kau pasti salah satu dari mereka.
Darah Fanny mendidih mendengar hal itu!
Apa-apaan pria ini? Menurutnya apa aku harus memuja-muja suami teman sendiri.
"Dan bahkan kau telah mengatakan dirimu ibu Hansen. Wah... Itu sangat hebat. Memang cara itu akan semakin mempermudahmu untuk mengapai Hans. Aku benar bu-"
PLAAAK!