"Apa yang membuatmu merenung?" tanya Fanny, ketika ia melihat Hansen sedang bengong, tampak seperti memikirkan hal yang berat.
"Mama angkatkan selalu tinggal di negara F ini. Apa Mama tahu hal yang sudah menimpa Dad?" tanya Hansen.
"Dad? Siapa maksudmu?" tanya Fanny, "Sebentar, apa maksudmu adalah Tuan Hans?"
Hansen mengangguk pelan. "Tadi aku pergi menemuinya, tapi dia tidak ingat mommy."
"What? Kau menemuinya? Anak nakal, bagaimana kau bisa pergi ke tempatnya?" pekik Fanny.
"Apa-apaan sih Mama. Yang pentingkan aku kembali!"
'Hufftt'
Fanny menghembuskan napasnya dengan kasar.
"Apa Mama pernah dengar berita tentangnya?"
"Semenjak Mommy-mu pergi, tidak sekalipun terdengar berita tentang Tuan Hans. Selain prestasi, tidak ada satupun berita mengungkit masalah pribadinya. Semua bak ditelan bumi. Jadi Mama angkat tidak tahu."
"Tadi asistennya bilang, dia amnesia karena memang disengaja," ucap Hansen.
