"Apa kau masih bernyawa di dalam sana? Atau barangkali sudah ikut menyusul istri dan anakmu?" panggil Leo, setelah ia tidak mendengar ronta Hans lagi.
Leo membuka pintu kamar mandi itu, dan melihat Hans yang acakadut. Menagis, bengong dan meratap.
"Baru kali ini aku melihat da iblis yang begitu menyedihkan. Ke mana kesombongan yang kau junjung tinggi?" ejek Leo, tetapi Hans tidak menggubris sama sekali. Ia tetap bertahan dalam posisinya yang tersungkur tidak berdaya di lantai.
"Apa aku berbicara dengan tembok? Kenapa kau tidak menjawaku?" hardik Leo.
"Alkohol... berikan aku alkohol, aku. mau minum," pinta Hans.
"Apa kau harus kusiram dengan alkohol baru kau akan sadar?"
"Tolong, berikan aku alkohol. Hanya itu yang bisa membuat aku lupa dengan kejahatanku. Aku mohon, berikan... berikan aku alkohol itu."
"Kau yang seperti ini, tidak ada ubahnya seperti orang gila!!" maki Leo, ia pun melempar handuk pada Hans.