"Aku tidak ingin ke kampus dan melanjutkan sekolah lagi," ucap Achiera.
"Tidak! Kau harus sekolah, itu mimpimu! Aku tahu itu."
"Mimpi juga tidak harus selalu menjadi nyata. Dan aku tidak akan pernah sekolah lagi."
"Minta yang lain akan aku turuti, tetapi kau harus tetap bersekolah!"
"Baik, kalau memang seperti itu!" jawab Achiera mengalah. Dia langsung menandatangani surat perjanjian kedua itu.
'Huuff!!! Beberapa menit yang lalu, kau masih berkata aku bisa menolaknya, tetapi nyatanya tetap sama, aku tidak pernah punya pilihan. Selalu seperti itu, si penyurat takdir tidak pernah memberiku kesempatan untuk memilih! Mau bagaimana lagi, hanya bisa menahan semua ini, apa yang dikatakan oleh bagian takdir,' batin Achiera.
"Kenapa kau langsung tanda tangan, apa kau tidak membuat penawaran?" tanya Hans.
"Apa kau berharap aku membuat permintaanku?" tanya Achiera.