"I-itu..., kita bicarakan saja di kantor saja bagaimana?" saran rektor.
"Emp ... sepertinya lebih bagus begitu!" jawab Hans enteng.
"Si-silakan tuan Hans," ucap sang rektor, dia masih saja gugup.
"Hans, apa yang akan kau lakukan?" bisik Achiera.
"Tidak ada, hanya sekadar ingin membahas tentang kelanjutan dari donasi yang akan kuberikan pada universitas ini!" jawab Hans santai.
"Tapi Hans?" Achiera menggigit bibir bawahnya.
"Kenapa sayang? apa kau tidak setuju kalau aku masih menjadi donatur di Universitas ini?" tanya Hans.
Terus terang, apa yang Hans katakan itu membuat Achiera semakin takut, dia sudah dapat menduga bahwa saat ini Hans akan marah.
Gleg!
Achiera menelan salivanya. "Kau akan selalu menuruti apa pun yang kuminta kan?" tanya Achiera.
"Tentu saja!" jawab Hans cepat.
"Kalau begitu, aku minta tolong teruskanlah menjadi donatur di universitas ini!"
