Chereads / Menaklukan dunia lain dengan -;Ancha milikku / Chapter 11 - Kebencian yang bertambah

Chapter 11 - Kebencian yang bertambah

Kiri sekarang memulai serangan pertama nya, dimulai dengan menyerang kaki kirinya. Dengan mudah serangannya di tangkis oleh Orc itu, Kiri kelihatan mulai gugup. Dia segera meloncat kebelakang dan langsung memasang kuda-kuda untuk serangan pamungkas yang ia miliki.

"Sial serangan ku tidak ada yang kena"

"Kenapa kau tidak langsung mengeluarkan skill pamungkas mu?"

"Diam, aku akan melakukannya sekarang. Lihat saja"

"Hoh"

"Wahai dewa perang yang agung, berilah aku kekuatan mu, berilah pedang ini ketajaman yang bisa membelah apapun di dunia ini [Amosious]"

Dengan cepat Kiri melesat ke arah Orc itu, dia langsung menebas ke arah kepalanya. Kekuatannya cukup bagus menurutku tapi sayangnya dengan level skill serendah itu, tidak membuat Orc itu tumbang sama sekali. Yah seperti yang kalian tahu dia memiliki Regenerasi yang lumayan merepotkan, bahkan luka bekas tebasan Kiri seakan tidak ada bekasnya sama sekali. Selain itu kiri menggunakan mana yang terlalu banyak untuk Skillnya yang tadi.

"Apa maksudnya itu? Skill special ku bahkan sama sekali tidak terasa?"

"Roarrrrr!!!!.."

"Apa-apa ini tubuhku kaku, aku tidak bisa bergerak sama sekali"

Kiri tidak bisa bergerak sama sekali, dia hanya diam seperti patung. Orc itu membuat Kiri tidak bisa melakukan apapun, padahal perbedaan levelnya hanya sekitar 5 level tapi kenapa dia tidak bisa mengalahkannya? Orc itu datang menghampiri Kiri, dia memukulnya dengan keras hingga terlempar cukup jauh.

"Arghhh.... Sialan sakit-sakit sekali ada apa ini, mengapa hanya dengan ayunan seperti itu saja aku bisa merasakan sakit yang luar biasa."

"Woyy Kiri kau tidak apa-apa?"

"Kau, bantu aku bodoh! bantu aku melawannya"

"Tapi aku hanya seorang penduduk desa, yang bahkan tidak bisa mengeluarkan skill semacam itu"

"Cepat buatlah sesuatu, jika tidak dia akan membunuhku"

"Baiklah aku pinjam pedangmu, lemparlah"

"Ini ambil saja"

"Ok, aku akan melawannya"

Perlahan aku mendekati Orc itu dan mulai menyerangnya, Dengan susah payah aku melawannya. Pertarungan ini memang tidak adil, yang lemah melawan yang kuat. Kala aku sedang kesusahan untuk bertarung aku melihat ke arah Kiri, dia lari dengan sekuat tenaga pergi meninggalkan ku.

"Heh Kiri mau kemana kau? bantu aku"

"---"

"Kiri? Woy kemana kau kenapa malah lari?"

"Bodoh, aku sengaja memberikan pedang ku padamu. Agar aku bisa lari dari sini, aku tidak ingin mati dengan cara seperti ini. Lagi pula jika aku pergi tidak akan ada orang yang curiga, karena seorang petualang pergi meninggalkan penduduk yang seharusnya dilindungi. Mati saja kau, tapi tenang lah setidaknya aku akan memberitahu petualang yang lain untuk menuju ke sini, dan membawa mayat mu. Hahahaha"

"Dasar bajingan"

Baiklah seperti hanya tersisa aku dan Orc ini, dasar petualang pengecut seperti dia seharusnya pantas mati. Tapi tida apa karena aku ingin menuju sarangnya, apa sebaiknya aku lawan saja dia?

"Ahhh.. aku mulai bosan, cukup main-mainnya aku akan melawanmu dengan serius"

"Rhahaharhahrhahah"

"Kenapa kau tertawa? aku serius akan melawan mu. Sepertinya aku akan membuat Orc cincang hari ini"

"Rrrooarrr!!!"

"Baiklah aku mulai, pertama-tama aku akan membaca pikiran mu untuk mengetahui dimana letak sarang kalian. Lagi pula aku akan membunuh semua kawanan mu"

"--"

"Shhhh..... Fuhhhhh..... Elemen Es [Freeze]"

"Rrroarrrr"

"Hahaha sekarang kau sudah ku bekukan, waktunya aku membaca pikiran mu [Mindear]"

"--"

"Hmm... begitu rupanya, baiklah sekarang waktunya aku pergi ke gua itu. Hoah sudah tidak sabar rasanya ingin membunuh mereka semua" (sambil menggenggam tangannya)

"Arghhh..... (Tewas)"

Aku langsung pergi menuju sarang goblin itu, tak cukup waktu lama karena aku menggunakan [Lightning Speed] ku untuk mempersingkat waktu, kini aku sudah berada di depan gua.

"Ternyata cukup dekat juga ya, baikah sekarang.... Hohhh ada penjagaan yang ketat juga rupanya" Azra

"Mau apa kau kesini manusia?"

"Ya mau apa kau?

"Jadi kalian penjaga gua busuk ini? dan kalian bisa bicara juga ya. Lalu siapa nama kalian yang akan aku bunuh ini?" Azra

"Dasar tidak sopan, membunuh kami? bukankah kau yang akan kami bunuh manusia?"

"Kami lah penjaga gerbang Orc utama, Orc tingkat 3 Rogro dan Roctor"

"Setelah kebencianku bertambah, kini kalian datang di waktu yang tepat untuk melampiaskan semuanya. Sepertinya ini akan mulai menarik" Azra