Dunia.
Tempat dimana manusia bisa hidup berdampingan.
Di sanalah, manusia bisa rukun dan damai.
Melengkapi kekurangan, menolong sesama, memberi yang membutuhkan.
Namun sayang.
Sekarang Dunia dikenal dengan tempat....
"Bertahan Hidup"
Ketika sekolompok orang, menginginkan yang lebih.
Uang, Kekuasaan, serta Harga Diri yang sangat dijunjung tinggi.
Maka dari itu, dimulai dengan istilah "Survival".
Orang kaya dan kuat akan hidup, namun sebaliknya, orang miskin dan lemah akan bertahan hidup.
Mereka yang kuat, tidak menghiraukan apa arti nyawa.
Mereka hanya memikirkan dirinya saja serta keluarga yang dicintai.
Tapi, mereka tidak sadar, siapa yang telah membuatnya di atas.
Dan mereka yang lemah, walaupun mereka membutuhkan hidup untuk nyawanya, mereka tau apa artinya nyawa.
Di Era kita ini, yang dikenal "Millenial", telah susah mencari pekerjaan.
Telah susah susah untuk hidup.
Karena sekarang, uang membuat manusia hidup.
Orang yang takut akan hidupnya, menindas para makhluk-makhluk yang Bertahan Hidup.
Para Pemuda yang telah lulus dari sekolahnya pun bingung.
Kemana mereka akan bekerja
Kemana mereka akan hidup.
Semua pekerjaan diambil alih oleh orang yang kuat.
Dan pada akhirnya, pekerjaan yang dianggap mata air pun tidak ada.
Suatu hari, seorang yang mempunyai kekuatan yang tidak masuk akal.
Yang melebihi manusia pada umumnya, membuka sebuah Gerbang.
Gerbang yang mengantarkan ke "Dunia Baru".
Dunia yang bisa menggunakan kekuatan berbentuk nyata.
Dunia yang memang disebut "Bertahan Hidup".
Dunia yang sudah lama ada, dan akan menjadi perjalanan hidup yang baru.
Hoooooaammm....
Oh sudah pagi
Mimpi yang aneh
(Bunyi pintu terbuka)
Wara, bangun nak
Iya udah bangun kok
Perkenalkan, dia adalah Wara Lawe.
Pemuda yang baru lulus Tahun lalu dan sudah menganggur selama setahun.
(Ketika sarapan)
Wara makan yang banyak ya (Mama Wara)
Oke ma (Wara)
Oh iya tadi mama searching-searching ada lowongan tuh (Mama Wara)
Hooo, percuma sih, pasti udah ada orangnya, formalitas doang kalik.... (Wara)
Huuus, jangan gitu, tetap berdoa dan berusaha nak (Mama Wara)
Iya iya ma (Wara dengan muka memelas)
Setelah sarapan pagi, Wara pergi keluar untuk mencari tahu lowongan tersebut.
Namun di perjalanan ada suara keras dari toa.
Pengumuman, pengumuman (Bapak Toa)
Telah dibuka Dunia Baru (Bapak Toa)
Dunia yang memberikan pekerjaan (Bapak Toa)
Wara yang mendengarkan pengumuman tersebut berkata.
Cih, dasar "Calo" (Wara)
Bapak yang memegang toa pun mendengarnya dan langsung menemui Wara
Ini bukan Calo nak, ini memang ada (Bapak Toa)
Mana ada Pak yang namanya Dunia memberikan pekerjaan? (Wara)
Lah kamu emang udah coba ? (Bapak Toa)
Yah palingan Bapak ngasih iming-iming terus minta uang kan ? (Wara)
Kamu jangan berfikir negatif gitu (Bapak Toa)
Lah, emang iya gitu biasanya kan ? Saya udah pernah jadi korban Calo, makanya saya tau Trik Bapak (Wara dengan tatapan tajam)
Gini gini kalau gak percaya, kamu pergi ke Bukit Pari di sana, tanya sama penjaga (Bapak Toa)
Eh, Mau ngapain Pak ? (Wara dengan tampang bingung)
Kamu bakal tau setelah di sana (Bapak Toa)
Hmmmmmm (Wara ekspresi mikir keras)
Tapi ingat pesan Bapak, Dunia "itu" berbeda dengan Dunia kita sekarang, tergantung gimana cara kamu menghadapinya (Bapak Toa menepuk pundak Wara)
Baiklah, terima kasih infonya (Wara)
Sama-sama (Bapak Toa)
Bapak itu pun jalan dan melanjutkan pengumumannya.
Wara pun jalan sambil berfikir.
Hmmm sepertinya bapak itu baik dan tidak bohong, dia sabar dengan pertanyaanku yang bilang dia Calo, Mikir apaan sih war, Calo mah begitu, manis depan terus ketika kita percaya, Kau ditusuk belakang (Wara)
Wara pun hening seketika.
Hmmm tapi gak ada salahnya aku kesana ya memastikan, lagian aku gak ada kegiatan sekarang (Wara)
........