pagi hari ini,adalah hari yang paling aku tidak suka,karena hari ini sekolah lama ku dulu mengadakan reuni,dan ada seorang cowok yang hingga sekarang aku benci,dia memang salah satu mantan kekasih ku dulu,tapi ceritaku dengannya sungguh berbeda dengan yang lain.oh iya,aku lupa memperkenalkan diri,hai namaku cristella angeline,aku tinggal bersama sahabat ku,vitta.kami tinggal bersama di luar kota,tapi karna ada pekerjaan aku di tugaskan untuk kembali ke kota asal ku.tadinya aku pergi keluar kota karena 2 alasan,pertama karena pekerjaan dan yang kedua,setelah orang tua ku meninggal karena tragedi kecelakaan saat usia ku 16 tahun,aku di rawat oleh 2 orang yang benar benar membenciku,mereka masih ada ikatan dengan orangtua ku,tapi ternyata mereka cuma mengincar harta mereka,dan kebusukan mereka pun akhirnya terbongkar oleh ku,sekarang mungkin mereka sudah bebas dari jeruji besi itu😏 ya,itulah pelajaran karena telah memanfatkan keluargaku,dan yang paling membuatku membenci mereka adalah karena mereka yang merencanakan untuk membuat orangtua ku kecelakaan.aku bersyukur karena hal keji itu bisa terbongkar walaupun hati ku masih hancur karena kehilangan orang yang sangat aku sayang.ya sudahlah,itu sudah berlalu,yang harus ku lakukan sekarang hanya berusaha dan semangat,aku tidak ingin di kasihani karena tragedi itu menimpahku.
"author pov"
pagi itu angeline mau tidak mau harus ikut reuni walaupun dia menolak beribu kali,ia tau kalau teman temannya dan gurunya akan selalu mengejarnya,angeline memang salah satu anak yang paling di sukai semua orang,dia jenius dan cantik,dia selalu mendapatkan peringkat 1 dari semua kelas,bahkan ia mengalahkan kakak kelas nya dulu,dan dengan sikap ramah nya kepada semua orang,serta paras cantiknya itu,rambut panjang se pinggang berwarna kecoklatan,bola mata yang berwarna hitam pekat,serta bentuk tubuh yang sangat ideal dan tinggi badan yang sangat sempurna untuk anak sebayanya dulu.dia tau itu,tetapi ia tidak pernah sombong apalagi menghina temannya,dikala banyak anak anak membuat sebuah geng dan membully,tetapi berbeda dengan angeline,ia selalu berteman dengan siapapun,baik dia cantik atau tidak,walau dia miskin,dan tidak sebanding dengannya,tetapi angeline selalu mengangap semua setara,ia tidak pernah membedakan orang-orang.itulah yang banyak orang sukai dari dirinya.
"angeline pov"
aku sudah berada di depan gerbang sekolah ku dulu,semua nya tampak berbeda sekarang,banyak cat-cat di tembok sekolah yang sudah berganti warna,lebih banyak tanaman di taman sekolah,lapangan sekolah pun lebih besar dari sebelumnya.
aku mencoba untuk masuk ke dalam,dan sudah ada banyak alumni dari angkatan ku dan juga angkatan bawah ku dulu,atau bisa di bilang junior ku.
aku berjalan mendekat ke arah kerumunan mencoba bertanya apakah acaranya akan segera dimulai,aku ingin segera pergi dari tempat ini,masih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan dan semuanya jadi tertunda karna acara ini.saat aku sudah ingin mencapai kerumunan itu,tiba-tiba saja ada sesuatu yang menahanku,
"angeline? apa ini kamu?"tanya seorang pria kepadanya.ia sama sekali tidak mengenali sosok itu.
"ya...anda siapa ya?"tanya angeline dengan sopan kepada pria tersebut.pria tersebuf begitu tampan,dia mempunyai postur tubuh yang tegap.rambut nya hitam pekat.matanya sungguh indah,seperti memancarkan sebuah kehidupan,dengan warna bola mata coklat membuatnya semakin menawan,oh,jangan lupakan badan itu,otot-otot lengan dan perut yang begitu menonjol,semakin memancarkan aura kharismatik pria ini.tapi angeline seperti mengenal sosok pria yang sekarang sedang memperhatikannya itu.
"apa kamu enggak inget aku? coba inget inget lagi"ucap pria itu sambil menampakan seutas senyum tipis yang begitu menarik perhatian para kaum hawa itu,tapi itu pengecualian untuk angeline,dia berusaha sekuat tenaga untuk mengingat sosok pria tersebut,dan JENGGG,dia ingat siapa pria itu,pria dengan mata coklat terindah yang pernah ia lihat,ya itu adalah mantan kekasihnya dulu, hosea vinntz.
"jangan bilang kalau kamu adalah hosea vinntz?,apa aku benar?"
"baguslah kamu mengingatku,aku pikir kamu akan melupakanku begitu saja"
"hei,siapa yang lebih dulu di tinggalkan dan siapa yang di tingalkan?,apa kamu pikir dengan pergi begitu saja dapat menyelesaikan masalah itu?" emosi angeline memuncak,tapi ia masih menahan kemarahannya,jangan sampai hanya karna dirinya dan hosea,acara reuni yang sudah di tunggu-tunggu ini hancur.
"maafkan aku angeline,aku butuh waktu,aku tak pernah ingin meninggalkan mu,tapi semua itu terpaksa,maafkan aku" ucap hosea sedikit murung,maybe.dia kelihatan ingin menangis.
"alasan apa yang kamu berikan itu?,apa yang terpaksa?"ucap angeline mencoba mendapatkan jawaban atas kejadian bertahun-tahun lalu.
"maaf angeline,tapi bisakah kita bicara di tempat lain? mungkin gak seharusnya kita bertengkar di sini"ucapan hosea sedikit memohon.
"baik,kita pergi ketempat lain SEKARANG!!" ucap angeline sengaja menekankan kata 'sekarang' kepada hosea.
"author pov"
mereka sudah keluar dari kerumunan yang semakin ramai itu,sekarang mereka berada di taman belakang sekolah,memang taman belakang sekolah selalu sepi,dan karena itu angeline membawa hosea ke taman belakang.
" pov end"
"sekarang jelaskan!!" ucap angeline
"baiklah,tapi yang pertama,tolong jangan menyela ucapan ku,ok?"pinta hosea
"ya..ya... cepatlah aku sibuk" ucap angeline tak ingin berbasa-basi.
"aku..sebenarnya dulu,waktu aku pergi,orang tua ku kecelakaan,dan setahun kemudian ayah ku meninggal,tinggal ibuku,dan sampai sekarang ibu ku masih sakit,sebenarnya bukan sakit karena kecelakaan itu,tapi ibuku memang di fonis mempunyai penyakit kanker payudara,jadi mau tidak mau aku harus menjaganya,dan aku tidak memberitahumu karena takut kamu akan khawatir,lagipula handphone ku di ambil orang,jadi aku tak bisa menghubungimu,dan kamu tau kalau aku memang tidak bisa menghafal nomor ponsel orang,bahkan nomorku sendiri aku tidak ingat"ucap hosea menjelaskan.
jujur angeline tak dapat berkata apapun,ia merasa dirinya sangatlah egois,bahkan masalah hubungan merekapun berakhir hanya karena keputusan sepihak.hosea tidak pernah meninggalkannya,atau bahkan mengucapkan kata 'putus'.hosea juga selalu perhatian dengan angeline,hosea selalu ada untuk angeline dulu,dan sekarang angeline baru menyadari betapa hosea sangat mencintainya,bukan hanya itu yang ia sadari,angeline juga sadar kalau ia tak akan bisa hidup tanpa ada peran hosea di hidupnya,bahkan saat hosea pergi,angeline tetap tidak berpaling,jujur,sebenarnya angeline masih sangat menyayangi hosea,tapi ia takut jika hal yang sama terulang kembali.