Setelah menghubungi keluargaku di London, aku memutuskan untuk berjalan – jalan keluar kamar mendinginkan pikiranku. Aku mengeratkan jacketku, ternyata cuaca di sini berbeda dengan di Jakarta, di sini sangat dingin, namun sejuk. Setelah berkeliling sambil memandangi ligkungan pesantren, aku memilih duduk di salah satu bangku.
"Belum tidur Dis?" sebuah suara menyapaku, aku menoleh dan langsung tersenyum menatapnya.
"Gak bisa tidur," jawabku.
"Kenapa? Kamar lo gak nyaman? Lo mau pindah kamar?" tawarnya.
"Gak kok, nyaman banget malah, gue takut aja sangking nyamannya malah jadi betah tinggal di sini," ujarku bercanda sembari tertawa kecil, Raza ikut tertawa juga.
"Bagus dong," ucapnya. "Mana tau lo dapat hidayah buat nyantri di sini."
"Hahaha …." Aku tertawa garing. "Jangan deh, gue tinggal di Indonesia cuma untuk menuruti kemauan my parents, setelah itu gue udah bertekad buat balik ke London."