"Resya?" panggil Dirga.
"Apa?" sautku.
"Aku udah ngelamar kamu ke orang tuamu."
APA?
Aku langsung menoleh ke arahnya. Dirga menatapku lembut.
Ini bohong 'kan? Dia kemarin bilang mau kenal aku dulu dan kita saling kenal dulu. Tapi ini terlampau gegabah.
"Yuk pulang. Di sini dingin. Aku gak mungkin meluk kamu 'kan? Kita belum muhrim," ucapnya sambil tersenyum.
Aku melotot syok kearahnya. SYOK! Woi SYOK. Ini Dirga beneran udah ngelamar aku?
"Resya?" aku tersadar dari pikiranku sendiri. Aku melihat Dirga yang telah berdiri jauh dariku. Kapan dia jalan kesana?
"Ayooo," ajaknya.
Akupun langsung berdiri menghampirinya. Pikiranku kacau, jiwaku seaakan pergi dari ragaku. Aku memilih diam berjalan di sampingnya. "Besok aku pulang pagi, kamu beneran gak mau ikut aku pulang ke Indonesia?" tawarnya lagi.