Waktu sepertinya berjalan terlalu cepat, karena Arvita sudah dihadapkan pada hari Minggu. Samar-samar ia mendengar ada suara ketukan pintu, tapi hal tersebut tidak membuat Arvita terbangun. Justru ia semakin menenggelamkan wajahnya pada balik bantal.
"Astaga ini anak... masih aja tidur!" Rohimah baru saja masuk, melihat putrinya yang memang sengaja mengindahkan panggilannya sedari tadi.
"Heh... Vita buruan bangun!" Panggil Rohimah yang sudah mengambil bantal Arvita.
"Mmm..." Suara gumam Arvita terdegar sangat malas, ia menarik selimut hingga menutup semua tubuhnya.
"Ya elah... dia malah tidur lagi! Eh Vita buruan enggak lu bangun, kalau enggak enyak siram pake air tajin mau lu!" Ancam Rohimah, yang sudah semakin kesal dan harus tetap bersabar dengan tingkah laku putrinya.