Menjelang makan siang, Armand sudah lebih baik. Bahkan ia sudah bergerak, dan ototnya tidak lagi terasa kaku. Arvita pun merasa lega, karena ia bisa kembali bekerja dan bisa menarik pikiran. khawatir tentang kekasihnya.
Akhirnya waktu jam pulang kantor tiba, Arvita masuk kedalam ruangan dan melihat Armand yang sedang duduk dengan berpangku tangan. "Pak Armand, semua laporan sudah saya buat, ada yang kurang? Atau ada yang ingin bapak saya lakukan?" Tanya Arvita dengan sikap formalnya.
"Mmmm...." Gumam Armand.
"Emmm...?" Arvita ikut bergumam, dengan memandang heran.
"Mmm..." Gumam Armand kembali.
"Pak Armand? Ada yang ingin anda katakan pada saya? Jadi cepat katakan saja, jangan buat saya menjadi bingung seperti ini." Protes Arvita, dengan kedua tangannya yang sudah menyilang rapat.
"Aku mau ajak kamu makan malam, bagaimana? Tenang saja aku akan mengantarmu pulang." Ajak Armand, dengan tatapan yang berbinar saat menatap wajah Arvita.