Tidak lama mereka berjabat tangan, karena Febby sudah lebih dulu melepaskan tangannya. Dan ia pun mulai menoleh pada seorang asisten pria yang berada dibelakang Rohimah dan Anne.
"Wah... kelihatannya kalian berdua seru sekali berbelanja." Ucap Febby, dia masih penasaran badan ingin mencari tahu.
"Oh ini... ya.." Rohimah masih saja bersikap ramah, dan ia tidak menyadari kalau Anne sudah melempar pandangan sinis pada wanita yang ada dihadapannya.
"Duh bukan seru lagi, udah keasikan kita berdua dari tadi belanja. Soalnya Minggu depan udah acara lamaran." Celetuk Rohimah tanpa ia sadari, membaut Febby memicingkan matanya dan kembali ia melihat Anne dengan pandangan yang curiga.
"Apa lamaran? Siapa yang akan menikah?" Tanya Febby semakin penasaran.