Arvita sudah kembali pada kehidupan normalnya, dihadapkan oleh rutinitas pekerjaan yang menumpuk banyak. Baru saja ia menyiapkan laporan seperti biasanya, dan duduk pada kursi kerjanya sambil menyandarkan lehernya pada punuk kursi.
"Hhh.., lelah sekali rasanya. Apa semalam karena aku terlalu banyak mengobrol dengan Armand ya." Ucap Arvita seraya ia memijati tengkuk lehernya. "Hhh... sepertinya sekretaris rumahan ini sudah cukup membuatku kelelahan." Ucapnya kembali, menoleh kearah kanannya dan terkejut dengan sosok wajah yang tiba-tiba saja muncul.
"Lidia! Aduh elo ngapain sih? Ngagetin aja!" Ucapnya kesal, dan sudah menegakkan tubuhnya.
Wajah Lidia menyembul dari balik sekat pembatas, menyeringai tak jelas dengan tatapan mata yang terasa mencurigakan. "Hehehe... Arvita, lagi sibuk gak?" Tanya Lidia.
"Udah enggak sih, dan Bos Armand juga lagi diruangannya Pak Hidayat." Jawab Arvita. Dan Lidia pun menegakkan tubuhnya, agar ia bisa mendekat kearah Arvita.
