Ya, semua berjala sesuai dengan apa yang direncanakan oleh Bramestya. Ucapan damai sudah dilontarkan oleh ketiga pihak, walaupun publik terlihat puas. Tidak begitu dengan media yang masih saja sibuk memberitahukan.
Hingga tiba dimana Armand sudah berada di bandara Ibu kota, semua anggota keluarganya sedang mengantar kepergian Armand ke Indonesia. Anne tidak hentinya menangis, dan terus saja memohon pada suaminya agar tidak membiarkan putra kesayangannya pergi begitu saja.
"Anne, sudahlah. Putra kita hanya akan pergi selama dua tahun saja. Indonesia tempat yang baik, disana ada banyak orang yang akan menjaganya. Armand bahkan bisa mengenal tempat lahirnya dulu." Jelas Bram dan ia sebenarnya tak suka, jika istrinya terus saja merengek dengan cara berlebihan.